kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Petani: Wawasan Kami Terbuka Luas di Aceh Agro Expo 2019

Petani: Wawasan Kami Terbuka Luas di Aceh Agro Expo 2019

Sabtu, 16 November 2019 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Para petani yang ikut dalam Aceh Agro Expo 2019 mengaku bahagia karena bisa melihat berbagai inovasi dari daerah lain se-Aceh dalam hal produksi pangan hasil perkebunan.

"Penting sekali kegiatan ini, selain kami bisa mempublikasikan hasil buah lokal sendiri, kami juga belajar banyak dari daerah lain tentang inovasi pertanian," kata Rajab, peserta Aceh Agro Expo dari Kabupaten Gayo Lues saat ditemui di stand pameran mereka di Blang Padang Banda Aceh, Jum'at (15/11/2019) malam.

"Kami belum pernah lihat hidroponik (budidaya menanam di air tanpa tanah), jadi tahu kan setelah kegiatan ini," tambahnya.

Saat ini pihaknya mengaku terkendala di bidang pemasaran karena daerah Gayo Lues terletak jauh dari pusat kota.

"Salah satu hasil perkebunan unggulan kami adalah nanas, mungkin pemerintah nantinya bisa membuatkan pabrik agar buah ini bisa dikelola dari pangan mentah ke pangan jadi. Supaya kita lebih mudah ekspor ke luar," harap Rajab.

Di Gayo Lues juga para petani terkendala dalam meningkatkan produksi cabai karena virus musiman antraknosa atau bercak yang membuat cabai mengering lalu mati.

"Semoga pemerintah bisa bantu buat penelitian dan mencarikan solusi, supaya kami petani cabai di Gayo Lues yang awalnya cuma bisa panen sekali dalam setahun, ke depan bisa dua sampai tiga kali," pungkasnya.

Di stand Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) berbeda lagi. Hasmizal, salah seorang petani sekaligus penyuluh di kabupaten tersebut mengaku pemerintah setempat sangat mendukung aktivitas masyarakat di bidang pertanian.

"Bahkan bupati kami di Abdya punya sepetak sawah sendiri yang dijadikan percontohan kepada masyarakat," ungkap Hasmizal.

"Hanya saja kami terkendala saat musim panen, harga-harga pangan hasil perkebunan menjadi murah. Semoga pemerintah ikut mencari jalan keluar menghadapi persoalan ini," tambahnya.

Selanjutnya di stand Kabupaten Lhokseumawe lebih menarik lagi. Mereka punya produk Teh Daun Kelor yang diproduksi masyarakat berkat arahan penyuluh pertanian.

"Produk Teh Daun Kelor ini selalu kami ekspor ke Jepang dan jumlah permintaannya terus meningkat. Malah di Aceh belum diperhatikan oleh konsumen, daya beli kita masih kurang," kata Bahtiar SST saat ditemui di Stand Pemeran Kabupaten Lhokseumawe.

"Kita terus berdayakan produksi ini, ke depan pemerintah sudah menyiapkan 10 hektare tanah yang bakal digunakan untuk budidaya perikanan dan sebagiannya lagi untuk produksi teh daun kelor ini," pungkasnya. 

Kegiatan Aceh Agro Expo 2019 diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh di Lapangan Blang Padang Banda Aceh. Kepala Distanbun Aceh, A. Hanan SP MM berujar, kegiatan ini berlangsung sejak 15 hingga 17 November 2019 mendatang. (dpp/rls)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda