kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / 'Piasan Makmeugang', Cara Unik Masyarakat Aceh di Perantauan Menggalang Dana

'Piasan Makmeugang', Cara Unik Masyarakat Aceh di Perantauan Menggalang Dana

Minggu, 12 April 2020 17:32 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Im Dalisah
Raihana Diani. Foto: Ist

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh â€“ Sejumlah masyarakat Aceh di perantauan menggelar aksi Piasan Makmeugang di media sosial facebook sebagai bentuk kepedulian dan keprihatinan atas penyebaran wabah corona sehingga berdampak pada ambruknya pendapatan ekonomi warga, khususnya kepala keluarga perempuan.

Inisiator Piasan Makmeugang, Raihana Diani kepada media ini, Sabtu, (11/4/2020), menyebutkan aksi ini dilatarbelakangi oleh rasa solidaritas sesama masyarakat Aceh di perantauan yang mencoba ikut berkontribusi atas permasalahan yang sedang dihadapi saat ini.

"Baru beberapa juta yang terkumpul. Aksi ini akan berlangsung hingga H-3 Ramadhan. Setiap hari kita menampilkan sesuatu. Bantuan akan kita prioritaskan kepada perempuan kepala keluarga," terang Raihan melalui sambungan langsung.

Lebih lanjut perempuan yang pernah mendekam di penjara Keudah ini karena memprotes kebijakan negara pada masa konflik Aceh mengatakan sangat menyadari tentang krisis ekonomi yang dirasakan oleh perempuan kepala keluarga di Aceh akibat wabah corona ini, sehingga berimbas sulitnya memenuhi kebutuhan keluarga.

"Kita sadari betul itu. Makanya, kita bersama teman-teman Aceh yang ada di Australia seperti Ajes, dan Murtala, coba berdiskusi apa yang bisa kita lakukan. Hasilnya, timbul ide seperti ini," jelas ibu dua anak yang saat ini bermukim di Surabaya, Jawa Timur itu.

Raihan berharap masyarakat Aceh tetap menjaga kesehatan, jaga jarak dan tidak menyepelekan wabah corona ini. 

"Wajib bagi kita untuk berikhtiar, namun semuanya tetap kita serahkan kepada yang di atas," tukasnya.

"Dalam kondisi seperti ini, solidaritas kemanusiaan sangat penting. Bagi kita yang punya kelebihan mari berbagi untuk yang membutuhkan. Bagi yang diberi kesehatan, mari kita menghargai kesehatan itu, dan juga jangan semena-mena juga. Karena walaupun kita sehat, bukan tidak mungkin orang lain di sekeliling kita yang tertular," tambah Raihana Diani.

Aksi penggalangan dana yang dilakukan Raihan cukup unik. Berdasarkan amatan Dialeksis.com pada dinding facebook Raihana Diani, setiap harinya beranda facebook nya dipenuhi oleh aksi bermusik yang dilakukan secara live oleh rekan-rekan medsosnya. Sebut saja aksi memukau anggota DPR RI Rafli yang membawa lagu andalannya 'Aneuk Yatim' yang dinyanyikan secara akustik. Atau, kiprah sekumpulan anak-anak LBH Banda Aceh yang dimotori Aulianda Wafiza saat menembangkan salah satu lagu grup band Jamrud, 'Asal British' Jamrud. Juga aksi sejumlah anak-anak Australia yang menyanyikan lagu fenomenal 'Bento' dibawah menawannya bunyi akustik yang dimainkan Murtala, pengajar seni asal Aceh di Australia.

Raihan dan teman-temannya berharap aksi ini mendapat dukungan dari masyarakat luas, khususnya pengguna medsos facebook. 

"Teman-teman senang melakukan ini dan semua yang tampil itu merekam dari rumah dengan sukarela," ucap Raihan.

Bagi pembaca sekalian yang ingin menyumbangkan kreatifitas dan ingin ikut berkontribusi silahkan kunjungi beranda facebook Raihana Diani. (Im)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda