kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Pidie Jaya Zona Hijau Covid-19, Sementara Satu Positif Baru Warga Aceh Besar

Pidie Jaya Zona Hijau Covid-19, Sementara Satu Positif Baru Warga Aceh Besar

Selasa, 11 Agustus 2020 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kabupaten Pidie Jaya satu-satunya kabupaten yang sampai kini nihil kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh.

Daerah penghasil Kue Adee ini dipetakan daerah Zona Hijau menurut Peta Zonasi Risiko versi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pusat, sebagaimana tampak pada laman covid-19.go.id. Sementara itu, 1 kasus Positif baru dilaporkan warga Aceh Besar.  

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani kepada awak media dalam laporan perkembangan Covid-19 Aceh, Selasa (11/8/2020).  

Selain Pidie Jaya, Aceh Singkil dan Gayo Lues juga Zona Hijau Risiko Kenaikan Kasus meski duanya telah disinggahi virus corona, katanya. 

“Ketiganya Zona Hijau Risiko Kenaikan Kasus. Bedanya, Pidie Jaya dan Aceh Singkil diberi keterangan ‘tidak terdempak’ dan Gayo Lues diterangkan ‘tidak ada kasus’,” ujar SAG.  

Bagi yang singgah di laman Covid-19.go.id mungkin penasaran karena Gayo Lues disebut ‘tidak ada kasus’. Sedangkan pada data dashboard Gugus Tugas Covid-19 Aceh mencatat ada 2 kasus di sana. Bahkan, Kota Subulussalam yang baru mencatat satu kasus bukan zona hijau melainkan zona oranye, beber SAG.  

Ia menjelaskan, jumlah kasus Covid-19 hanyalah salah satu indikator dalam pemetaan suatu daerah dalam Peta Zonasi Risiko tersebut. Peta Zonasi Risiko dihitung berdasarkan indikator-indikator kesehatan masyarakat dengan menggunakan skoring dan pembobotan, seperti indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan indikator pelayanan kesehatan.  

Berdasarkan hasil perhitungan skor dan bobot dari setiap indikator dan sub indikatornya tersebut dibuat klasifikasi warna risiko kenaikan kasus. Warna merah (risiko tinggi), orange (risiko sedang), kuning (risiko rendah), warna hijau (tidak ada kasus atau tidak berdampak).  

Peta Zonasi Risiko merupakan informasi penting bagi daerah dalam memutuskan suatu kebijakan, urainya.  

“Di zona hijau, misalnya, dapat melaksanan pembelajaran tatap muka tapi ketentuannya dengan penerapan protokol kesehatan dengan sangat ketat dan disiplin,” ujar SAG.  

Di Aceh, zona hijau meliputi Pidie Jaya, Aceh Singkil, dan Gayo Lues. Zona kuning meliputi Sabang, Langsa, Pidie, Aceh Tenggara, Aceh Utara, dan Aceh Timur.  

Sedangkan zona orange terdiri dari Aceh Barat Daya, Aceh Tamiang, Aceh Selatan, Lhokseumawe, Subulussalam, Bireuen, Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Tengah, Aceh Barat, Simeulue, Banda Aceh, Aceh Besar, dan Bener Meriah.  

"Peta zonasi risiko kenaikan kasus itu hasil mapping Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pusat (2/8/2020), dan diperbaharui setiap pekan," jelas SAG.  

Sementara itu, SAG menyampaikan kondisi terakhir percepatan penanganan Covid-19 oleh Gugus Tugas Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota per tanggal 11 Agustus 2020, pukul 18.00 WIB.  

Jumlah kasus Covid-19 hingga saat ini sudah mencapai 675 orang. Ada penambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 1 orang, yakni warga Aceh Besar. Dari 675 Covid-19 tersebut, 427 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan provinsi dan kabupaten/kota, 225 orang sudah sembuh, dan 23 orang meninggal dunia.  

“Dua orang dilaporkan meninggal dunia hari ini, masing-masing warga Aceh Besar dan warga Kabupaten Pidie,” katanya.  

Sedangkan jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP), lanjutnya, sebanyak 164 kasus dengan rincian, sebanyak 15 orang sedang dirawat, 144 orang telah sembuh, dan 5 orang meninggal dunia. 

Lebih lanjut, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) saat ini sebanyak 2.383 orang. Ada penambahan 5 orang lagi dibandingkan data kumulatif kemarin. Dari 2.383 ODP tersebut , sebanyak 45 orang masih dalam pantauan petugas kesehatan, 2.338 orang telah selesai proses pemantauan, demikian SAG.[]

Keyword:


Editor :
Indra Wijaya

riset-JSI
Komentar Anda