kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / PKK Aceh Sosialisasikan Bahaya Pornografi dan TBC di SMA 1 Darul Imarah

PKK Aceh Sosialisasikan Bahaya Pornografi dan TBC di SMA 1 Darul Imarah

Rabu, 17 April 2019 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim Penggerak PKK Aceh bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mensosialisasikan bahaya penyakit tuberculosis serta bahaya pornografi pada pelajar SMA Negeri 1 Darul Imarah Aceh Besar, Selasa (16/04/2019). 

Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati menyebutkan pihaknya menggandeng PPTI (Perkumpulan Pemberantasan Tuberculosis Indonesia) untuk mengampanyekan bahaya tuberkulosis bagi pelajar. Sementara untuk kampanye anti-pornografi, PKK Aceh menggandeng da'i. Mereka yang menyampaikan kedua materi itu adalah dr. Dewi dan Ustadz Husni.  

Pemilihan sekolah sebagai sasaran kampanye kesehatan dan agama, kata Dyah, adalah bentuk pendidikan bagi generasi muda. "Di tangan kalianlah masa depan dan kesejahteraan Aceh berada," kata Dyah. 

Para pelajar, kata Dyah merupakan generasi penerus yang nantinya akan jadi pimpinan Aceh di masa depan. "Adek-adek adalah masa depan Aceh. Untuk mengubah masa depan Aceh, kami butuh kalian dan inilah kenapa kami hadir di hadapan adek," kata Dyah.  

Tuberkulosis atau TBC, merupakan penyakit yang terdeteksi akibat batuk berkepanjangan. Biasanya batuk berlangsung selama dua pekan. Penyakit itu bukan lagi penyakit yang menyerang mereka yang tinggal di tempat kumuh tapi penularannya amat sangat mudah. 

"Harus hati-hati. Banyak TBC yang resisten atas obat yang tersedia," kata Dyah. Ia meminta agar pelajar yang mendapati keluarganya yang batuk berkepanjangan untuk segera berobat ke dokter. 

Sementara pornografi, kata Ustadz Husni merupakan penyakit kronis yang amat berbahaya. Pornografi, kata dia, merusak otak kiri yang berhubungan dengan konsentrasi. Mereka yang terpapar pornografi akan sangat sulit berkonsentrasi. 

Jamaluddin, Kepala SMA 1 Darul Imarah Aceh Besar, mengatakan pihaknya amat senang dengan kedua materi yang diberikan pada pelajar di sekolah mereka. "Sangat penting menjadi pengetahuan bagi anak-anak kami," kata Jamaluddin. (h)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda