kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Plt Gubernur akan Atasi Keterbatasan Jaringan Internet untuk Belajar Daring

Plt Gubernur akan Atasi Keterbatasan Jaringan Internet untuk Belajar Daring

Kamis, 13 Agustus 2020 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersama istri, Dyah Erti Idawati menerima sejumlah mahasiswa dan aliansi pemuda Aceh di Jakarta yang melakukan audiensi di kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta, Kamis (13/8/2020). [Foto: Humas BPPA]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Ir. Nova Iriansyah MT akan memanggil Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh (Kominsa), guna menangani pemasangan jaringan internet bagi mahasiswa dan pelajar di Aceh, supaya bisa belajar secara daring. Akibat pada masa pandemi Covid-19 ini, baik mahasiswa dan pelajar harus belajar dari rumah dengan mengakses internet. 

Nova Iriansyah mengatakan, bahwa untuk mengatasi sulitnya para pelajar yang belajar secara daring dari rumah untuk memperoleh akses internet (wifi) pada masa Covid-19 ini, Pemerintah Aceh akan mencoba mengatasinya. 

"Nanti saya akan panggil pihak Dinas Kominsa. Karena mereka yang mempunyai otoritas masalah wifi," kata Nova saat melakukan pertemuan dengan mahasiswa dan Aliansi Pemuda Aceh di Jakarta, Kamis (13/8/2020).

Pemerintah Aceh nantinya kata Nova, akan mengatasinya semampunya, dengan memasang wifi di sejumlah daerah, seperti Kantor Camat, Kantor Keuchik dan Balai Desa. "Jadi nanti akan saya coba tindaklanjuti persoalan ini," kata Plt Gubernur. 

Sementara itu Husnul, Perwakilan mahasiswa Aceh mengatakan, sangat perihatin saat ini banyak pelajar maupun mahasiswa yang sulit mengakses internet saat belajar daring. "Teman-teman di Aceh mengalami dilema, karena hilang sistem pembelajaran. Artinya setelah pemerintah menyiapkan sistem belajar secara daring tapi tidak menyiapkan infrastruktur," katanya. 

Seharusnya tambahnya, fasilitas pendidikan yang memang disiapkan oleh dinas pendidikan saat ini. "Saya khawatir Covid-19 ini jadi bencana besar menjadi ancaman bagi pendidikan kita di Aceh," katanya. Oleh karena itu, ia berharap adanya sebuah bentuk evaluasi terhadap dinas pendidikan untuk mengontrol bagaimana berkelangsungan pendidikan di Aceh. (HB)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda