kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Plt Gubernur: Pertanian di Aceh Butuh Inovasi Baru

Plt Gubernur: Pertanian di Aceh Butuh Inovasi Baru

Rabu, 21 Agustus 2019 17:15 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengatakan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat membuat lahan pertanian semakin menyusut akibat beralih fungsinya lahan pertanian menjadi pemukiman masyarakat.

Karena itu,  Nova mengatakan perlu kiranya melakukan inovasi baru untuk dunia pertanian di Aceh dengan cara mengembangkan teknologi pertanian yang sesuai dengan tuntutan zaman yaitu efektif, efesien, mudah, cepat, dan produktif.

"Kita butuh inovasi baru (sektor pertanian), agar lahan kecil namun bisa menghasilkan produksi pertanian yang berlimpah," kata Nova saat menghadiri International Conference Agricultural Technology, Engineering and Environmental Sciences (ICATES) 2019, di Oasis Hotel, Banda Aceh, Rabu (21/8/2019).

Namun demikian, untuk mewujudkan itu,  katanya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan yaitu, menjadikan sektor pertanian sebagai sumber utama peningkatan ekonomi di Aceh, meningkatkan kapasitas kerja petani dengan mengenalkan teknologi yang memumpuni dan sesuai zaman, serta menerapkan kebijakan pertanian  berkelanjutan dengan menggunakan sumber daya alam yang ramah lingkungan.

Lanjut Nova, saat ini sektor pertanian adalah usaha yang paling mendominasi di Aceh, hal itu terbukti dari Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh hampir mencapai 30 persen, tertinggi diantara sektor lainya. Oleh sebab itu, kata dia, pembangunan di sektor pertanian ini menjadi program pengembangan prioritas di Aceh saat ini.

Untuk mendukung pengembangan sektor pertanian ini, kata Nova, Pemerintah Aceh sudah mengimbau agar pemerintah daerah di tingkat kabupaten dan kota untuk  membatasi  alih fungsi lahan pertanian untuk di jadikan pemukiman warga. "Pemerintah Daerah juga turut memperkuat usaha pertanian ini," katanya

Selain itu Nova juga mengungkapkan, tantangan terberat dunia pertanian di Indonesia khususnya Aceh adalah pola pikir masyarakat yang masih belum bisa menghargai dan melindungi alam dan air. Hal itu, katanya, terlihat dari masih banyaknya masyarakat Aceh yang masih menyia-nyiakan air bersih,

"Bulan lalu saya ke Oregon negara bagian Amerika. Negara bagian yang paling bagus di sektor pertanian. Mereka sangat khawatir apakah anak cucu mereka apakah masih punya stok air di masa depan Meraka sangat menghargai air tumbuhan hutan lebih tinggi dari menghargai manusia," kata Nova.

Ia mengatakan, hal inilah yang harus di tanamkan dalam benak dan sanubari masyarakat Indonesia khususnya Aceh, Sehingga masyarakat bisa lebih menjaga dan menghargai air, dengan tidak mencemari dan bahkan membuang-buangnya demi anak cucu di masa yang akan datang. (pd)

Keyword:


Editor :
Pondek

riset-JSI
Komentar Anda