Minggu, 12 Oktober 2025
Beranda / Berita / Aceh / Plt Kadisdik Murthalamuddin Apresiasi Siswi Nisam Harumkan Aceh di Olimpiade Fisika Nasional

Plt Kadisdik Murthalamuddin Apresiasi Siswi Nisam Harumkan Aceh di Olimpiade Fisika Nasional

Minggu, 12 Oktober 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Seorang siswi asal Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Nurliya Fitrina diwawancarai dan diberikan semangat oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin. [Foto: Tangkapan layar media dialeksis.com dalam akun Facebook pribadinya, Murthala Murthalamuddin]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Prestasi membanggakan kembali datang dari dunia pendidikan Aceh. Seorang siswi asal Kabupaten Aceh Utara, Nurliya Fitrina, berhasil menorehkan prestasi gemilang dengan melaju ke babak final Olimpiade Fisika Nasional (OFNI) 2025 yang akan berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang, 6-12 Oktober 2025.

Capaian ini mendapat perhatian dan dukungan langsung dari Plt Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin, yang juga saat ini menjabat Kepala Bidang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Dinas Pendidikan Aceh.

Dalam unggahan di akun Facebook pribadinya, Murthala Murthalamuddin dilansir media dialeksis.com, Minggu, 12 Oktober 2025, ia menulis dengan penuh kebanggaan, menyebut Nurliya sebagai “Aneuk Bumoe Nisam calon Direktur Pertamina atau calon investor migas Aceh.”

Unggahan itu disertai video perbincangan hangat Murthalamuddin dengan sang siswi, yang memperlihatkan ketulusan dan semangat luar biasa dari seorang anak muda Aceh yang berjuang mengharumkan nama daerahnya.

Dalam video yang ia bagikan, Murthalamuddin terlihat berbincang santai dengan Nurliya. Siswi kelas XII SMA Negeri 1 Nisam itu memperkenalkan diri dengan penuh percaya diri.

“Nama saya Nurliya Fitrina dari SMA Negeri 1 Nisam, ikut lomba di bidang Fisika,” ujarnya tegas saat ditanya.

Ketika ditanya alasan menyukai fisika, Nurliya menjawab sederhana tapi mantap “Saya lumayan berminat di bidang fisika, Pak.”

Murthalamuddin kemudian menanyakan cita-cita Nurliya. Dengan senyum malu-malu namun yakin, ia menjawab "Cita-cita saya ingin masuk di perguruan tinggi di bidang migas, Pak.”

Mendengar hal itu, Murthalamuddin spontan menimpali dengan semangat khasnya, “Oh iya, pasti kan tanah Migas ya? Mau jadi direktur di perusahaan Migas Aceh kan?”

“Iya Pak, Amin,” jawab Nurliya sambil tertawa kecil.

Percakapan itu kemudian berlanjut dengan pesan berharga dari Nurliya kepada teman-temannya, “Tetap belajar bersungguh-sungguh walaupun kita bukan di daerah kota. Di mana pun kita berada, kita tetap bisa sukses. Tempat bukan alasan untuk kita tidak berhasil.”

Jawaban itu sontak membuat Murthalamuddin memberikan apresiasi luar biasa. “Ini bukti bahwa anak kampung pun bisa berprestasi nasional. Nurliya menunjukkan bahwa semangat dan kerja keras bisa mengalahkan keterbatasan,” ujarnya.

Dalam wawancara tersebut, Nurliya juga menceritakan bahwa ia mendapat dukungan penuh dari orang tua dan pihak sekolah.

Ia juga mengikuti bimbingan belajar (bimbel) yang disediakan oleh sekolah secara gratis.

"Sekolah sangat mendukung saya. Mereka memberikan bimbel dan pendampingan sampai saya bisa lolos ke tingkat nasional,” ungkapnya.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa teman-teman di sekolah turut memberikan motivasi dan dukungan moral.

“Teman-teman saya sangat mendukung dan ikut bangga. Bahkan banyak yang jadi termotivasi untuk ikut OSN tahun depan,” ujarnya penuh semangat.

Sebagai pejabat yang baru dipercaya Mualem (Muzakir Manaf) untuk memimpin Dinas Pendidikan Aceh, Murthalamuddin menegaskan komitmennya untuk terus mendorong lahirnya generasi Aceh yang unggul dan berdaya saing.

Menurutnya, kisah Nurliya adalah contoh nyata bahwa anak-anak Aceh memiliki potensi luar biasa jika diberi kesempatan dan dukungan yang memadai.

“Kita tidak boleh memandang rendah anak-anak dari daerah pedalaman. Mereka punya semangat besar, punya kecerdasan yang luar biasa. Pemerintah harus hadir memastikan akses pendidikan yang merata dan berkualitas,” tegas Murthalamuddin.

Ia juga mengajak seluruh sekolah di Aceh untuk menjadikan prestasi Nurliya sebagai inspirasi dalam membangun budaya kompetisi akademik yang sehat dan bermartabat.

“Pendidikan Aceh akan hebat kalau kita semua percaya bahwa setiap anak Aceh berhak bermimpi besar, dan kita wajib mendukung mimpi itu,” pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bank aceh