Polemik MAA, SiLPA, Pembangunan Tak Tepat Sasaran, Hasbar: Sudah Fatal Sekali!
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Aktivis, Muhammad Hasbar Kuba. [Foto: Dialeksis/ftr]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Polemik MAA, Anggaran, Proyek Pembangunan dan masih banyak lagi yang belum terselesaikan di Aceh. Dimasa kepemimpinan terakhir Gubernur Aceh harus bisa mengejar semua ketertinggalannya agar dapat menyelesaikan banyak hal di Aceh terutama dalam memberantas kemiskinan.
Aktivis, Muhammad Hasbar Kuba mengatakan bahwa sudah tak terlalu banyak berharap dari Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
“Saya secara pribadi sudah tidak terlalu banyak berharap dari Gubernur Aceh,” sebuntya kepada Dialeksis.com, Senin (7/2/2022).
Dirinya mengatakan, Polemik MAA yang kini masih dipertanyakan oleh masyarakat Aceh pun belum ada kejelasan sama sekali. “Padahal sudah ada surat dari mendagri untuk kejelasan daripada kelanjutan dari MAA ini,” sebutnya.
Kemudian, kata Hasbar, tak hanya MAA saja, seperti contohnya yang lain itu adalah pembangunan yang tak tepat sasaran.
“Pembangunan di Aceh itu tidak tepat sasaran, banyak sekali pembangunan yang tidak selesai, dan sudah dibangun tak berfungsi dengan semestinya, ataupun tidak tepat sasaran yaitu, yang tidak dibutuhkan masyarakat,” katanya.
Kemudian juga dalam pengelolaan anggaran juga sama, Hasbar menyebutkan, Aceh mempunyai dana yang besar mencapai angka 10 Trilliun lebih setiap tahunnya, namun masih saja tak bisa mensejahterakan Aceh sama sekali.
“Bahkan sampai SiLPA dan terus meningkat setiap tahunnnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Hasbar sudah tak terlalu banyak berharap terhadap Gubernur Aceh. “Namun, ini tentang marwah Aceh, Gubernur dimasa akhir kepemimpinannya harus bisa meninggalkan sebuah legacy baik terhadap Aceh. Kemudian terhadap polemik MAA, Gubernur Aceh harus bisa segera memberikan solusi, agar Ketua Terpilih MAA segera di SK kan,” pungkasnya. [ftr]