DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Proses pengembalian Blang Padang sebagai tanah wakaf Sultan Aceh memasuki babak krusial.
Presiden RI Prabowo Subianto disebut akan menyerahkan kembali Blang Padang ke Masjid Raya Baiturrahman (MRB) untuk mengembalikan statusnya sebagai wakaf Sultan yang selama ini diperjuangkan para ulama Aceh.
Isyarat ini diperoleh Tim Lobi Tariqat Syattariyah Alawiyah yang diketuai oleh Khadimul Aam Dr. Hilmy Bugak. Kepada wartawan dialeksis.com. Hilmy menyebut perjuangan mereka selama bertahun-tahun telah sampai pada titik terang.
"Insya Allah, tinggal selangkah lagi Blang Padang akan kembali menjadi Wakaf Sultan Aceh dan dikelola oleh Nazir Masjid Raya Baiturrahman,” ujarnya, Selasa (29/7/2025).
Langkah monumental ini direncanakan akan disampaikan secara simbolis oleh Presiden Prabowo dalam kegiatan Zikir dan Munajat Akbar untuk Kedamaian NKRI, yang digelar oleh The Nusantara Tariqah Community di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada 10 Agustus 2025.
Acara yang mengangkat tema Penegakan Syariat Islam sebagai Jalan Menuju Rahmatan Lil Alamin ini juga akan dihadiri oleh ulama kharismatik Maulana Habib Luthfi bin Yahya.
"Ini bukan sekadar acara keagamaan. Ini momentum sakral, kembalinya tanah wakaf Sultan untuk umat," ujar Hilmy Bugak.
Blang Padang, yang selama ini digunakan sebagai ruang publik, dulunya adalah kawasan penting yang memiliki nilai historis dan spiritual tinggi bagi masyarakat Aceh.
Sebagai wakaf Sultan, pengelolaannya seharusnya berada di bawah nazir Masjid Raya Baiturrahman. Namun selama puluhan tahun, status itu terabaikan dan kini dikelola oleh aparat militer.
Menurut informasi dari panitia pusat, acara zikir pada 10 Agustus akan digelar serentak di dua titik: Jakarta (Masjid Istiqlal) dan Banda Aceh (antara Blang Padang atau Masjid Raya Baiturrahman).
Presiden Prabowo dan Habib Luthfi akan hadir langsung di Jakarta, sementara masyarakat Aceh akan mengikuti secara daring.
“Minggu depan ini, akan ada kepastian teknisnya. Kita sedang komunikasi dengan Pemerintah Aceh, termasuk Wakil Gubernur, untuk penentuan titik utama di Banda Aceh,” ungkap Hilmy.
Rangkaian kegiatan yang telah dijadwalkan yaitu 10 Agustus: Zikir & Munajat Akbar serta penyerahan simbolis wakaf Sultan oleh Presiden Prabowo di Istiqlal, yaitu:
- 13 Agustus: Kedatangan Presiden Prabowo dan Habib Luthfi ke Banda Aceh untuk penyerahan langsung tanah Blang Padang.
- 15 Agustus: Syukuran perdamaian Helsinki dan tanggal 17 Agustus: Syukuran Hari Kemerdekaan RI di Aceh.
Hilmy menegaskan bahwa perjuangan ini bukan hanya bersifat administratif, melainkan bagian dari amanah spiritual langsung dari Habib Luthfi, selaku Mursyidul Aam JATMAN Aswaja dan Mursyidul Am Ula Jamaah Tariqat Syattariyah Seluruh Dunia.
"Beliau memberi mandat kepada Tim Jakarta untuk menghimpun ulama-ulama Aceh dan mengawal proses ini sampai tuntas,” kata Hilmy.
Panitia deklarasi JATMAN Aswaja juga telah bertemu dengan Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar, yang menyatakan dukungan penuh.
“Kita juga sudah berkoordinasi dengan Istana Negara, Kemenag, Mensesneg, hingga Menko Polhukam,” beber Hilmy.
Ia juga menambahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat turut memberikan dukungan atas pengembalian Blang Padang sebagai wakaf Sultan. Dukungan ini, kata Hilmy, menandakan bahwa perjuangan ini telah menyentuh hati banyak pihak, bukan hanya dari kalangan tarekat atau keagamaan semata.
Hilmy Bugak mengajak kepada masyarakat Aceh untuk ikut serta dalam doa dan zikir agar perjuangan ini benar-benar berbuah nyata.
“Kami mohon doa seluruh rakyat Aceh agar Blang Padang kembali menjadi milik Allah, dikelola dengan penuh amanah oleh Nazir Masjid Raya Baiturrahman,” pungkasnya. [nh]