kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Produksi B2 di Aceh Perlu Pengawasan Ekstra Pemerintah

Produksi B2 di Aceh Perlu Pengawasan Ekstra Pemerintah

Selasa, 25 Oktober 2022 12:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur

Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc. [Foto: For Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Produksi Daging Babi di Aceh sejak 2019-hingga 2021 mengalami peningkatan yang drastis yakni 133,39 Ton.

Hal ini tentu menjadi perhatian khusus bagi masyarakat dimana Aceh selama ini dikenal sebagai daerah yang menerapkan Syariah Islam. 

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Ir Samadi, M.Sc mengatakan, bahwa penting sekali peran pemerintah Aceh mengawasi terhadap hal ini.

“Saya tidak tahu ya secara pasti data tersebut (BPS dan Dinas peternakan Aceh), namun secara mistikasi atau secara pemeliharaanya itu ada di daerah tertentu yang tidak diketahui keberadaannya, bisa saja ada di kawasan perbatasan Aceh seperti Aceh Tenggara,” sebutnya kepada Dialeksis.com, Selasa (25/10/2022). 

Ia mengatakan, produksi itu tergantung oleh permintaan. Kalau misalnya umat muslim permintaan daging sapi di hari-hari besar Islam itu pasti meningkat.

“Kalau hari-hari besar keagamaan itu pasti tinggi permintaan daging, malah jika kurang harus impor daging juga,” ujarnya. 

Menurutnya, jika populasi masyarakat juga meningkat maka permintaan juga bisa meningkat. “Bisa juga dengan meningkatnya populasi masyarakat (Non-Muslim) permintaannya (Daging Babi) juga semakin meningkat,” tuturnya.

Selanjutnya »     Label Halal di Setiap Produk Samadi...
Halaman: 1 2
Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda