Senin, 18 Agustus 2025
Beranda / Berita / Aceh / Prof Agussabti: Kemerdekaan Bukan Hanya Warisan, Tapi Tanggung Jawab Generasi Bangsa

Prof Agussabti: Kemerdekaan Bukan Hanya Warisan, Tapi Tanggung Jawab Generasi Bangsa

Senin, 18 Agustus 2025 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Arn

Wakil Rektor Bidang Akademik USK, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, mengingatkan bahwa peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia harus menjadi ruang refleksi. [Foto: Nora/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si., IPU, mengingatkan bahwa peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia harus menjadi ruang refleksi sekaligus energi baru untuk melangkah lebih jauh.

Menurutnya, kemerdekaan bukanlah titik akhir perjuangan, melainkan pintu masuk untuk membangun peradaban bangsa yang lebih maju. 

“Kemerdekaan kita hari ini adalah buah dari pengorbanan para pejuang. Namun warisan itu harus kita isi dengan kerja nyata, keberanian berinovasi, serta tanggung jawab moral terhadap generasi mendatang,” ujar Prof. Agussabti kepada Dialeksis saat dihubungi, Senin (18/8/2025).

Prof. Agussabti menilai, generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk mengubah wajah bangsa. Kemerdekaan harus menjadi ruang bagi mereka untuk bereksperimen, berkarya, dan mengembangkan kreativitas tanpa batas.

“Di era digital, anak-anak muda kita harus mampu memanfaatkan kemerdekaan berpikir. Jangan hanya menjadi konsumen, tapi jadilah produsen ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Itulah wujud nyata mengisi kemerdekaan,” jelasnya.

Sebagai akademisi, ia menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama untuk menjaga keberlanjutan bangsa. Ia menekankan pentingnya akses pendidikan yang merata, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

“Perguruan tinggi harus melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas, tapi juga berintegritas dan berjiwa nasionalis. Kemerdekaan harus dirawat melalui kecerdasan kolektif, bukan sekadar jargon,” tegasnya.

Prof. Agussabti juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia, mulai dari krisis lingkungan, ketimpangan sosial, hingga persaingan global. Menurutnya, semua itu hanya bisa dihadapi dengan keberanian melakukan transformasi.

“Kemerdekaan berarti kita berani menjawab tantangan zaman dengan solusi yang cerdas dan bijaksana. Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton, tapi harus menjadi pemain utama di panggung dunia,” ujarnya penuh optimisme.

Komentar Prof. Agussabti mencerminkan sosok akademisi yang visioner sekaligus nasionalis. Ia tidak hanya berbicara tentang makna kemerdekaan secara normatif, tetapi juga mengaitkannya dengan realitas dan tantangan masa kini. Pandangannya yang menekankan peran pendidikan, kolaborasi, dan inovasi menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan bangsa.

“Semangat kemerdekaan adalah semangat kolektif. Gotong royong dan sinergi lintas sektor harus menjadi budaya kita. Dengan begitu, cita-cita para pendiri bangsa untuk Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat dapat terwujud,” tutupnya. [arn]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI