kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Program Optimalisasi Lahan Kodam IM Capai 93,14 Persen

Program Optimalisasi Lahan Kodam IM Capai 93,14 Persen

Minggu, 13 Oktober 2024 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan memaksimalkan pemanfaatan lahan tidur di Provinsi Aceh, Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr. (Han), menginstruksikan seluruh Komandan Kodim di jajaran Kodam IM untuk mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) guna mempercepat pelaksanaan Program Optimalisasi Lahan.

Program ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Kerja sama ini bertujuan mempercepat pembangunan sektor pertanian, meningkatkan produksi, serta mengembalikan swasembada pangan yang pernah dicapai pada tahun 2017, 2019, dan 2020.

Fokus utama program ini adalah mengoptimalkan lahan tidur dan rawa mineral seluas 10 juta hektare, dalam rangka mengantisipasi dampak El Nino dan memperkuat sektor pertanian.

Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal menegaskan bahwa tujuan utama program ini adalah mengolah lahan-lahan yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal agar dapat memberi manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya di sektor pertanian.

“Optimalisasi lahan sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh,” ujar Pangdam IM, Jumat (11/10/2024).

Dalam pelaksanaannya, Babinsa bekerja sama dengan petani, pemerintah daerah, serta berbagai elemen masyarakat. Mereka tidak hanya memberikan pendampingan teknis, tetapi juga turut terlibat langsung dalam pengelolaan lahan tidur yang belum dimanfaatkan.

Babinsa juga memastikan penggunaan teknologi pertanian yang tepat guna, agar produktivitas hasil pertanian dapat meningkat secara signifikan.

Pangdam IM menjelaskan bahwa program ini telah berjalan di berbagai kabupaten di Aceh, dengan fokus pada lahan potensial yang belum dikelola secara maksimal, baik lahan pertanian, perkebunan, maupun rawa yang bisa dikonversi menjadi lahan produktif.

“Kami berupaya untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada, demi mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” tambahnya.

Data hasil Survei Investigasi Desain (SID) yang dilakukan Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Malikussaleh (Unimal) bersama Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh serta Kodam IM mencatat bahwa target luas lahan yang akan dioptimalkan mencapai 11.557,25 hektare.

Beberapa kabupaten telah menunjukkan lpencapaian signifikan sejak program ini dimulai pada April 2024, antara lain Kodim 0103/Aceh Utara: Target 2.037 hektare, terealisasi 100% (2.037 hektare), sementara itu Kodim 0104/Aceh Timur: Target 2.000 hektare, terealisasi 100% (2.000 hektare), Kodim 0105/Aceh Barat: Target 1.351,40 hektare, terealisasi 100% (1.351,40 hektare), selanjutnya Kodim 0114/Aceh Jaya: Target 1.820,77 hektare, terealisasi 100% (1.820,77 hektare), untuk Kodim 0115/Simeulue: Target 4.018,74 hektare, terealisasi 80,26% (3.225,59 hektare) dan Kodim 0116/Nagan Raya: Target 429,34 hektare, terealisasi 100% (429,34 hektare).

Secara keseluruhan, total lahan yang telah dioptimalkan mencapai 10.764,10 hektare dengan pencapaian rata-rata 93,14%. Dari jumlah tersebut, lahan yang sudah ditanami mencapai 11.072,16 hektare. []

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda