DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A., menerima kunjungan tim Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB) yang dipimpin langsung oleh Dekan SV IPB, Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT, di Kantor Dinas Pendidikan Aceh, Jumat (8/8/2025).
Pertemuan ini membahas peluang kerja sama strategis dalam pengembangan sumber daya manusia Aceh melalui pendidikan vokasi dan penempatan tenaga kerja di Jepang.
Kerja sama yang diusulkan SV IPB tersebut menargetkan pemuda Aceh, khususnya dari Aceh Selatan, untuk mendapatkan pendidikan bahasa Jepang hingga level JLPT N4/N3, pelatihan keterampilan teknis di sektor pertanian modern, manufaktur, dan perawatan lansia, serta pembekalan budaya dan etika kerja Jepang.
Dalam proposal yang disampaikan, SV IPB menekankan urgensi program ini mengingat angka pengangguran terbuka Aceh pada 2025 mencapai 5,5 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Di sisi lain, Jepang membutuhkan sekitar 345.000 tenaga kerja asing hingga 2030 di berbagai sektor, sehingga peluang ini diharapkan mampu menjembatani kebutuhan kedua belah pihak.
Program dirancang selama 12 bulan, dengan 9 bulan masa studi dan 3 bulan persiapan keberangkatan. Targetnya, 100 hingga 250 peserta setiap tahun akan dilatih dan ditempatkan bekerja di Jepang, dengan tingkat penempatan minimal 80 persen dari lulusan.
Skema pembiayaan berbasis syariah, termasuk dana talangan Qardh Hasan dari Baitulmal, Bank Aceh Syariah, dan Bank Syariah Indonesia, akan memastikan akses pendidikan bagi peserta yang kurang mampu.
Kadis Pendidikan Aceh, Marthunis, menyambut baik inisiatif ini dan menilai kerja sama tersebut sejalan dengan upaya Pemerintah Aceh meningkatkan kompetensi dan daya saing generasi muda.
“Kami menyambut baik inisiatif ini karena sejalan dengan upaya Pemerintah Aceh dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing alumni vokasi Aceh,” ujar Marthunis.
SV IPB menargetkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan pembentukan tim koordinasi dalam waktu dekat, sehingga pelaksanaan program dapat dimulai pada tahun ajaran berikutnya.
Kerja sama ini diharapkan menjadi model kolaborasi pendidikan, pemerintah, dan lembaga keuangan syariah dalam menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan di Aceh.[*]