Beranda / Berita / Aceh / PT Pema Salurkan Bantuan Korban Banjir Aceh Tamiang

PT Pema Salurkan Bantuan Korban Banjir Aceh Tamiang

Jum`at, 18 Oktober 2024 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

PT Pema sebagai perusahaan milik Pemerintah Aceh pada Jumat petang (18/10/2024) menyalurkan bantuan kepada masyarakat Seruway, Aceh Tamiang yang baru mendapatkan musibah banjir. [Foto: dok. PEMA]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - PT Pema sebagai perusahaan milik Pemerintah Aceh pada Jumat petang (18/10/2024) menyalurkan bantuan kepada masyarakat Seruway, Aceh Tamiang yang baru mendapatkan musibah banjir. 

Bantuan berupa beras, minyak goreng, telur, mie instan dan juga ikan kaleng itu dihantar langsung ke lokasi banjir oleh Direktur Umum, Lukman Age didampingi Ketua Tim CSR Aulia Rahmad dan Rahayu Annisa, Manajer Keuangan.

Banjir yang mulai melanda Seruway dan beberapa kecamatan lain di Aceh Tamiang minggu lalu itu telah menyebabkan gelombang pengungsian lebih 3,000 warga. Pada saat tim PT Pema ke lokasi air mulai surut, meski sempat naik pada pagi harinya Kehidupan warga terlihat mulai normal meskipun sebagian masyarakat dan aparat masih berupaya membersihkan sisa-sisa banjir.

Penyerahan bantuan yang dilakukan melalui salah seorang Penghulu di Kecamatan Seruway tersebut dihadiri warga korban dan juga salah seorang anggota DPRK Aceh Tamiang.

Penjualan Sulfur

Dihari yang sama PT Pema juga melakukan pengapalan sebanyak 4 ribu ton sulfur yang akan dikirimkan kepada pembeli di Sulawesi Selatan. Pengiriman dengan menggunakan kapal tongkang tersebut dilakukan melalui pelabuhan Kuala Langsa. Sedangkan proses pengapalan diperkiranan akan memakan waktu 4 hari, dengan shif siang dan malam.

Pengapalan tersebut ditinjau langsung oleh Direktur Utama PT Pema Faisal Saifuddin yang didampingi Direktur Umum dan Keuangan Lukman Age. Perwakilan pembeli dari Sulawesi Selatan yang juga hadir dalam pengapalan tersebut menyebutkan permintaan sulfur sangat tinggi, selama ini mereka memperoleh pasokan dari Korea Selatan dan Arab Saudi.

PT Pema telah bergerak dalam trading sulfur sejak tahun 2022. Sulfur yang dibeli dari Blok A yang dikelola Medco tersebut telah menjadi sumber pendapatan perusahaan yang berkewajiban menyetor minimal 50 persennya kepada Pemerintah Aceh.

Dalam tinjauan tersebut Faisal Saifuddin juga memeriksa stockfile penyimpanan sulfur dan mengingatkan jajarannya agar sentiasa menjaga standar yang telah ditetapkan agar keberadaan komuditi tersebut tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda