kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Refleksi 25 Era Reformasi, Mahasiswa Aceh Dituntut Peka Persoalan Masyarakat

Refleksi 25 Era Reformasi, Mahasiswa Aceh Dituntut Peka Persoalan Masyarakat

Jum`at, 19 Mei 2023 18:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Dosen Fakultas Hukum USK, Bakti Siahaan dalam diskusi Persatuan Aktivis Nasional 98 (PENA 98) bersama mahasiswa FISIP USK, Jumat (19/5/2023). [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Untuk merefleksikan 25 tahun era reformasi di Indonesia, mahasiswa Aceh dituntut peka menghadapi persoalan dinamika sosial di masyarakat Aceh.

Hal ini disampaikan oleh Dosen Fakultas Hukum USK, Bakti Siahaan dalam diskusi Persatuan Aktivis Nasional 98 (PENA 98) bersama mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP) Universitas Syiah Kuala di Aula FISIP USK, Jumat (19/5/2023).

"Kita harus mampu menjadi orang yang cerdas dalam memahami persoalan dinamika masyarakat di lingkungan sekitar," ujarnya.

Bakti Siahaan mengatakan bahwa perekonomian Aceh saat ini masih bergantung pada APBD tiap tahun, apalagi saat ini dana otonomi khusus yang diterima Aceh tinggal satu persen.

Menurutnya, ekonomi Aceh tahun 2024 akan menjadi lebih sulit lagi karena sumber daya alam yang sudah berkurang dan sustainability (keberlanjutan) tidak ada.

Bakti Siahaan menuntut mahasiswa untuk tidak diam terhadap realitas perubahan yang ada di Aceh. Menurutnya, salah satu kemajuan sekarang yang harus dipelajari adalah artificial intelligence (AI).

"Anda dari mahasiswa itu harus mengenang bahwa di tubuh kita itu ada tanggung jawab. Anda mau ngapain hidup di muka bumi ini? Salah satu kemajuan sekarang yang harus dipelajari adalah artificial intelligence," pungkasnya. [NH]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda