Rektor UIN Ar Raniry sebut Akar Radikalisme dan Terorisme Muncul Dikalangan Masyarakat Tertentu
Font: Ukuran: - +
Reporter : fatur
Rektor UIN Ar Raniry, Prof. Dr. Mujiburrahman, M.Ag. [Foto: For Dialeksis]
Prof Mujib mengatakan, konsep Bhineka Tunggal Ika yang harus ditransformasikan secara benar dengan konsep Persatuan dan Kesatuan.
“Dalam Konsep Pancasila, setiap warga Negara wajib membela Negara dan harus cinta akan tanah Airnya. Dalam konteks Moderasi Beragama, kehadiran islam ini memberikan kebaikan bagi seluruh alam dan Tuhan yang Rahmatan lil alamin. Harmonisasi dimulai dari manusia, alam dan Tuhan, kedepan itu islam yang moderat, Rahmatan lil alamin dan harmoni,” jelasnya lagi.
Ia mengatakan saat ini negara masih memiliki tugas yang harus dituntaskan dalam memberikan pemahaman beragama, khususnya Islam secara Kaffah. Dan kegiatan pada hari ini, merupakan bagian dari tugas negara.
“BNPT dan FKPT membuka Peluang bagi para Peserta dan kalangan Masyarakat untuk mengikuti menulis artikel mengenai pencegahan radikalisme dan terorisme melalui kearifan lokal Aceh,” sebutnya.
“Dalam konteks Aceh ada beberapa hal yang dapat diadopsi, dimana kearifan lokal di Aceh, merupakan konsep Kearifan Lokal yang Modern seperti, Kejrun Blang, Panglima Laot dan Tradisi lainnya yang memiliki nilai-nilai kearifan dan dapat hidup pada masa yang modern,” pungkasnya. [ftr]