Rektor USK Prof Marwan dalam seminar internasional yang bertajuk menuju pusat arsip pandemi dan kebencanaan di AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Selasa (13/12/2022). [Foto: Dialeksis/Naufal Habibi]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan mengatakan arsip menjadi bagian penting untuk mengingat sejarah. Sejarah tidak boleh dihilangkan, karena ketika hilang berarti kehilangan jati diri.

Menurut prof Marwan, peran kampus dalam hal penyelamatan arsip sangat penting. Hal ini diharapkan bisa menjadi acuan dalam Pendidikan mitigasi bencana di masa yang akan datang di Aceh.

"Saya kira, ini peran kampus yang bisa kami lakukan. kerjasama dengan ANRI dalam hal arsip akan banyak pembelajaran yang bisa kita dapatkan. Yang ada itu bisa kita simpan disana dan ini menjadi bahan pembelajaran bagi kita bahwa bisa kita jadikan bahan untuk mitigasi bencana yang akan datang," kata Prof Marwan kepada awak media, Selasa (13/12/2022).

Prof Marwan menambahkan pihak kampus terutama dalam peran dalam tridarma pendidikan perguruan tinggi ingin membantu dalam membangun masyarakat yang tangguh bencana sehingga masyarakat bisa peka dan siap dalam menghadapi bencana sepeti bencana alam banjir, longsor, gempa bumi dan tsunami.

"Dalam hal ini kita ingin membantu keseluruhan baik kepada pemerintah dalam membangun masyarakat yang tangguh bencana mengenai bencana tsunami itu akan menjadi kepekaan dan kesiapan bencana kepada masa yang akan datang. Begitu juga dengan bencana lain seperti banjir, gempa bumi dan tanah longsor," kata Prof Marwan.

Prof Marwan siap mendukung penyelamatan arsip yang dilakukan oleh ANRI.

"ini bisa menjadi pembelajaran bagi kita di masa yang akan datang. Bagaimana tsunami ini terjadi. Bagaimana dampaknya," pungkasnya. [NH]