Resmi Jadi Kepala BPMA, Ini Prioritas Utama yang Dilakukan Faisal
Font: Ukuran: - +
Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohammad Faisal.
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Peningkatan investasi migas khususnya untuk Wilayah Kerja di Aceh menjadi salah satu prioritas utama Kepala Definitif Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA), Teuku Mohammad Faisal.
Faisal dilantik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, di Gedung Chaerul Saleh, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (25/11/2019).
Selain itu, evaluasi beban cost recovery yang masih tinggi serta peningkatan produksi migas yang cenderung terus menurun sebab fasilitas produksi yang telah memasuki masa aging juga menjadi perhatian khusus Mantan Deputi Operasi BPMA tersebut.
Pria yang akrab dipanggil Faisal ini telah berkarir di Industri Hulu Migas & Petrokimia selama 23 tahun. Sebelumnya, dia pernah bekerja di beberapa perusahaan ternama seperti Amoco Mitsui PTA Indonesia, Akzo Nobel Satindo, Qatar Petroleum, Hess Pangkah Ltd, Petronas Carigali Peninsular Malaysia Operation dan Husky CNOOC Madura.
Faisal pernah menduduki posisi di bidang operasi/ engineering, project management serta offshore installation manager.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif dalam sambutannya berharap Teuku Mohamad Faisal selaku Kepala BPMA, agar dapat mengimplementasikan amanah dari Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Bersama Sumber Daya Alam Minyak dan Gas Bumi di Aceh.
Dia menyebutkan tujuan dibentuknya BPMA adalah agar pengelolaan sumber daya alam yang berada di Aceh dapat dikelola dengan lebih baik serta dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
Selain itu, Faisal diharapkan mampu meningkatkan koordinasi dengan Kementerian ESDM, Pemerintah Provinsi Aceh dan stakeholder terkait untuk meningkatkan tata kelola pengelolaan migas di Aceh.
Arifin Tasrif pun juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Azhari Idris, atas pelaksanaan tugas selama menjabat sebagai Plt. Kepala BPMA sejak 27 Juli 2018, yang tentunya telah memberikan kontribusi banyak terhadap penataan organisasi BPMA.
Sebelumnya untuk diketahui, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah memilih 3 dari 13 orang yang lulus administrasi seleksi sebagai calon Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA). Ketiga orang tersebut adalah Muhammad Najib, Teuku Mohammad Faisal, dan Irwan Thaib.
Dari tiga orang yang terpilih, dua orang menjabat sebagai Deputi di BPMA, yakni Muhammad Najib selaku Deputi Dukungan Bisnis dan Teuku Mohammad Faisal selaku Deputi Operasi dan Perencanaan. Sedangkan Irwan Thaib merupakan Senior Manager Business Service Mubadala Petroleum Indonesia.(rls)