kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ribuan Batang Kayu Menumpuk di Bawah Jembatan Titi Kuning Aceh Tamiang

Ribuan Batang Kayu Menumpuk di Bawah Jembatan Titi Kuning Aceh Tamiang

Kamis, 30 April 2020 23:25 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Hendra Vr

Personil BPBD Aceh Tamiang bersama Tim SAR saat membersihkan tumpukan kayu di bawah titi kuning Aceh Tamiang. Foto : Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Tingginya curah hujan di hutan hulu Aceh Tamiang, membuat air sungai Tamiang membawa sampah kayu dan menumpuk di bawah Jembatan Titi Kuning Rantau, Kampong Alur Manis, Kecamatan Rantau.

Tumpukan batang kayu dalam jumlah besar ini mulai terlihat Rabu (29/4/2020) sore, dan hingga kini proses pembersihan oleh tim gabungan BPBD dan Satgas SAR Aceh Tamiang masih terus berlangsung.

“Tadi malam kami sudah cek ke lokasi, tapi karena kondisi tidak memungkinkan untuk turun ke sungai, maka baru bisa hari ini dibersihkan,” kata Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Kebakaran pada BPBD Aceh Tamiang, Muhammad Husni, kepada Dialeksis.com, Kamis (30/4/2020).

Menurutnya, kemunculan kayu ini berkaitan erat dengan curah hujan yang mengguyur Aceh Tamiang dalam empat hari terakhir. Dia menduga intensitas hujan di wilayah hulu lebih tinggi sehingga sampah kayu yang menumpuk ikut terbawa arus. “Bisa saja di wilayah hulu ada aktivitas penebangan. Tapi mengenai ilegal atau tidak, bukan kapasitas saya,” ujarnya.

Husni menambahkan tumpukan kayu ini disebabkan beberapa batang kayu berukuran besar tertahan oleh tiang penyangga titi sehingga terjadi penyumbatan. “Pelan-pelan kita buka arusnya secara manual karena kita tidak memiliki alat berat,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Khairul mengungkapkan telah mengerahkan 12 personelnya untuk membantu pembersihan. Dia pun mengatakan sejauh ini pembersihan masih dilakukan manual karena masih menunggu alat berat dari Dinas PUPR Aceh Tamiang.

“Kita naik perahu karet mengangkat batang-batang yang kecil dulu biar arusnya terbuka,” kata Khairul yang lebih akrab disapa Boy.

Diperkirakannya bila tidak ada bantuan alat berat, proes pembersihan memakan waktu berhati-hari. “Cukup banyak kayunya makanya butuh alat berat. Kalau kondisi titi kita pastikan aman, tidak ada masalah,” ujar Boy. (MHV)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda