kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Rumah Amal Masjid Jamik dan LPPM USK Berdayakan Mustahik Melalui P2EMD

Rumah Amal Masjid Jamik dan LPPM USK Berdayakan Mustahik Melalui P2EMD

Senin, 08 November 2021 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM |   Banda Aceh - Rumah Amal (RA) Masjid Jamik USK bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USK melaksanakan program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dhuafa (P2EMD). 

Program ini menyasar masyarakat di dhuafa di lingkungan sekitar Universitas Syiah Kuala yang tergolong fakir dan miskin.

 Program P2EMD ini telah berjalan sejak bulan April 2021, dimulai dengan webinar sosialisasi program melalui aplikasi Zoom yang diisi langsung oleh ketua LPPM Prof. Dr. Taufik F. Abidin, S.Si., M.Tech dan direktur Rumah Amal Dr. rer. Pol. Heru Fahlevi, SE., M.Sc. Realisasi program P2EMD dilakukan oleh para dosen/tenaga kependidikan dari berbagai fakultas di USK yang diawali dengan pengusulan proposal. 

Seleksi terhadap proposal mencakup aspek inovasi program, ketepatan sasaran, serta yang paling utama adalah aspek kelayakan calon penerima manfaat, dimana penerima merupakan asnif fakir atau miskin. 

Hasil seleksi oleh terhadap proposal yang masuk, diperoleh 16 proposal terbaik yang mencakup berbagai aspek pemberdayaan, seperti peternakan, dan industri rumah tangga.

Prof. Dr. Taufik F. Abidin, S.Si., M.Tech selaku ketua LPPM USK menyampaikan bahwa P2EMD dapat menjadi pilot project untuk mengangkat taraf hidup masyarakat dhuafa melalui peran aktif dari dosen/tenaga kependidikan yang bertindak sebagai pengusul, pelaksana, sekaligus pendamping program. 

“USK tidak hanya dituntut untuk berkiprah dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi saja, namun lebih dari itu diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mewujudkan pemberdayaan bagi masyarakat dhuafa sebagai sumbangsih nyata. Oleh karena itu, LPPM USK sangat menyambut baik program P2EMD ini” ungkap Taufik.

Sebanyak 16 proposal dinyatakan lulus seleksi dan didanai oleh Rumah Amal, diantaranya program Pemberdayaan Ekonomi Kaum Perempuan Dhuafa Melalui Wirausaha Bambu Kering UKM Bungong Cawing di Desa Cot Cut Aceh Besar yang diketuai oleh Dr. Rita Khathir, S.TP., M.Sc, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Dhuafa Melalui Program “Home Industry” Olahan Makanan Ringan Berbasis Ikan di Desa Meunasah Papeun Aceh Besar diketuai oleh Dedi Fazriansyah Putra, S.ST. Pi., M.Sc,.

Pemberdayaan Masyarakat Kurang Mampu Melalui Pembudidayaan Jamur Merang sebagai Pendukung Perekonomian di Masa Pandemi Covid-19 di Gampong Lamduro Aceh Besar diketuai oleh Devi Syafrianti, S.Pd., M.Si, Bantuan dan Tatalaksana Kandang Sapi Potong Ideal: Bersih, Kering dan Nyaman di Gampong Bakoy Aceh Besar diketuai oleh Dr. Syafruddin, SE., MBA, serta Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Dhuafa Melalui Penguatan Usaha Pangan Komersial di Gampong Peurada Kota Banda Aceh diketuai oleh Dr. Murna Muzaifa, S.TP., M.P.

Output P2EMD berupa penyaluran modal usaha senilai Rp 5.000.000,- per penerima manfaat. Terdapat 5 hingga 7 orang penerima manfaat dari setiap program. 

Modal usaha yang disalurkan tidak dalam bentuk dana tunai, melainkan berupa peralatan kerja, benih tanaman, hewan ternak, mesin produksi, serta barang modal lainnya yang disesuaikan dengan keahlian (skill) dan kebutuhan penerima manfaat sehingga dapat digunakan untuk mendapatkan penghasilan yang berkelanjutan. Total zakat modal usaha yang disalurkan melalui program P2EMD Rp 485.000.000,-

Rumah Amal juga menyediakan dana operasional secara terpisah dari modal usaha yang disalurkan. Dana operasional tersebut digunakan oleh tim dosen pelaksana untuk menunjang pelaksanaan program seperti biaya akomodasi, publikasi, pelatihan, monitoring dan evaluasi, dll. 

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa dana zakat untuk modal usaha teralokasi 100% untuk para penerima manfaat.

Salah satu dosen pengusul, Dr. Rita Khathir, S.TP, M.Sc sangat mengapresiasi program P2EMD ini sebab bukan hanya menjadi sarana mengimplementasikan ilmu dan teknologi dari dosen kepada masyarakat namun juga karena dapat berkontribusi mendorong masyarakat dhuafa untuk mampu berdaya sesuai keahlian yang dimiliki. 

“Ide usaha pemberdayaan digagas berdasarkan hasil FGD bersama masyarakat dhuafa sebelum proposal P2EMD disusun, sehingga nilai partisipasi penerima zakat sudah didesain dari awal kegiatan. Modal usaha yang diberikan digunakan untuk membuat peralatan-peralatan teknologi, membeli bahan baku produksi, serta mengadakan pelatihan-pelatihan pendukung seperti teknik pengolahan pangan, teknik pengemasan, pemasaran, sertifikasi halal dan BPOM” ungkap Rita.

Proses penyaluran modal usaha kepada para penerima manfaat dilaksanakan secara langsung di masing-masing lokasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Proses ini dihadiri oleh para penerima manfaat, tim dosen pelaksana, pimpinan/tokoh gampong, serta tim Rumah Amal USK.

Direktur Rumah Amal Dr. rer. pol. Heru Fahlevi, M.Sc ketika memberikan sambutan pada kegiatan penyaluran menuturkan bahwa penyaluran zakat berbasis pemberdayaan masyakarat ini benar-benar diharapkan dapat menjadikan penerima manfaat lebih produktif sehingga nantinya dapat mandiri secara keuangan. 

“Produktifitas para penerima manfaat menjadi salah satu fokus utama, untuk itu peran dosen dalam melakukan monitoring dan pendampingan sangat penting. Insya Allah melalui P2EMD ini, kita berharap ke depan para mustahik ini akan mampu menjadi muzakki” ujar Heru.

Secara terpisah, Haris Munandar S.Pd., Gr., manajer operasional Rumah Amal USK secara khusus menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam program P2EMD ini, terutama kepada seluruh muzakki/donatur yang telah mengamanahkan sebagian hartanya untuk disalurkan melalui Rumah Amal. 

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu penerima manfaat P2EMD bernama Muhammad yang berasal dari Gampong Bakoy, Aceh Besar. Zakat yang disalurkan melalui P2EMD ini terasa sangat bermanfaat terlebih karena disalurkan di masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19.

Program P2EMD akan terus berlangsung hingga akhir bulan November 2021 dengan agenda menitoring dan evaluasi. Program serupa diwacanakan akan kembali dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya agar semakin banyak masyarakat dhuafa di lingkungan sekitar USK yang mendapatkan manfaat.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda