kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Salman Yoga: Musyawarah Seniman Ini Penting, Tapi Sayang Sudah Dibelokkan

Salman Yoga: Musyawarah Seniman Ini Penting, Tapi Sayang Sudah Dibelokkan

Jum`at, 10 Desember 2021 07:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Auliana Rizki

Salman Yoga S, Seniman dari Takengon. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Salman Yoga S, Seniman dari Takengon mengatakan, Musyawarah Seniman akhir tahun 2021 sudah dibelokkan. Hal ini sangat disayangkan olehnya.

Terkait Musyawarah Seniman 2021 yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) pada tanggal 6-7 Desember 2021 di hotel Hermes diduga terjadi tumpang tindih antara Musyawarah Seniman dengan Pemilihan Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA).

Salman mengatakan, Dewan Kesenian Takengon telah melaksanakan musyawarah dan sudah ada dua kandidat dari dua kali pelaksanaan pemungutan suara dan dua kalinya drow hingga timeline musyawarah pun tiba.

Ia mengatakan saat pemungutan dan pemilihan itu, ia menjadi pimpinan sidang sekaligus ketua informatur. Ketika surat dinas datang ke kabupaten maka yang dianggap representatif adalah pimpinan sidang. Ia mengaku dilarang masuk oleh Steering Comittee (SC) dalam kegiatan tersebut. Di hari kedua saat masuk ruang sidang di Hotel Hermes, ada pernyataan dari SC yang tidak punya Surat Keputusan (SK) dilarang masuk.

“Yang namanya pimpinan sidang dalam musyawarah pemilihan, nggak ada SK. Sementara kita sedang proses pemilihan tadi ada drow, nah itu posisi saya pada kasus tersebut,” ucapnya saat diwawancarai Dialeksis.com, Kamis (9/12/2021).

Ia menyampaikan bahwa kawan kawan datang dari kabupaten/kota itu asumsinya untuk musyawarah, ternyata dari dinas juga ada dualisme, ada dua surat yang dikeluarkan dari isi yang berbeda.

Pertama, ada kalimat Musda dan isi kedua itu Musyawarah Seniman dan kebetulan ia menerima isi surat yang kedua.

Ia menambahkan juga terkait dinamika musyawarah menjadi ada agenda pemilihan ketua baru yang mereka sebut musyawarah luar biasa, dari dualisme surat tadi. Ketua Dewan Kabupaten/Kota semuanya berdebat mau pegang yang mana. Itu kondisi rillnya tanpa mencampuri ada pihak lain yang mempolitisir itu lain cerita.

“Harapan kita sebagai seniman menjelang 2022 itu menjadi penting sebenarnya ada musyawarah seniman dan sayang sekali sudah dibelokkan,” pungkasnya. [AU]
Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda