Beranda / Berita / Aceh / Samurai Fest 2025 Resmi Ditutup, Pemkab Aceh Besar Harap Jadi Agenda Tahunan

Samurai Fest 2025 Resmi Ditutup, Pemkab Aceh Besar Harap Jadi Agenda Tahunan

Sabtu, 22 Februari 2025 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Penutupan Samurai Fest 2025. [Foto: MCAB]

DIALEKSIS.COM | Jantho - Staf Ahli Bupati Aceh Besar Bidang Keistimewaan Aceh, Sumber Daya Manusia dan Kerjasama Adi Dharma S.Pd, M.Pd menghadiri sekaligus menutup Samurai Fest (Samudera Pasai Festival) 2025 di Dayah Samudera Pasai Madani, Gampong Ajuen-Jeumpet, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, pada Sabtu (22/2/2025).

Dalam perayaannya, Adi Dharma menyampaikan penghargaan tinggi terhadap penyelenggara, peserta, dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam suksesnya Samurai Fest 2025. 

Ia menegaskan bahwa kegiatan semacam ini sangat bermanfaat, tidak hanya dalam melestarikan sejarah dan nilai-nilai keislaman yang diwariskan oleh Samudera Pasai, tetapi juga dalam membangun karakter dan kreativitas generasi muda.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, kami akan terus mendukung penuh dan berharap Samurai Fest dapat menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan lebih baik di masa mendatang,” ujar Adi Dharma.

Menurutnya, Samurai Fest bukan sekedar ajang perlombaan atau hiburan semata, namun juga menjadi wadah pembelajaran yang sangat berharga. Setiap peserta, selanjutnya, pasti telah mendapatkan berbagai pengalaman dan wawasan baru dari rangkaian acara yang telah berlangsung sejak pembukaan hingga hari penutupan.

Pada kesempatan tersebut, Adi Dharma turut memberikan selamat kepada para peserta yang berhasil meraih juara dalam berbagai kategori lomba. Ia juga memberikan motivasi kepada peserta yang belum berhasil meraih kemenangan.

“Jangan bersedih bagi yang belum beruntung. Inilah proses pendidikan yang sesungguhnya. Kemenangan bukan hanya tentang piala atau penghargaan, tetapi juga tentang proses belajar, berlatih, dan berusaha lebih baik di kesempatan berikutnya,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Dayah Aceh melalui Kabid Sumber Daya Santri, Irwan, S.Hi, M.Si, menekankan bahwa ajang seperti ini dapat menjadi sarana pengembangan bakat santri.

“Proses pendidikan tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga melalui kegiatan seperti ini. Jangan kecil hati bagi yang belum menang, karena semua ini adalah bagian dari pembelajaran,” ujarnya.

Ia juga mengapresiasi keberagaman lomba yang diadakan. 

“Melalui ajang seperti ini, kita dapat melihat bahwa santri tidak hanya mampu dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan lain yang patut dibanggakan,” tambahnya.

Pimpinan Dayah Samudera Pasai Madani, Muhammad Fadhillah, Lc., M.Us, mengungkapkan kebanggaannya atas kesuksesannya penyelenggaraan Samurai Fest pertama ini. Ia berharap ajang ini dapat menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang.

“Dayah ini baru berjalan selama lima tahun, dan bangunan ini baru diresmikan oleh Ustaz Abdul Somad pada tahun 2024. Bangunan ini dulunya merupakan bekas hotel yang kemudian dihibaikan menjadi lembaga pendidikan. 

"Insya Allah, pada tahun 2030 nanti, kita akan menyaksikan lahirnya para pemimpin dari sini,” ujar Muhammad Fadhillah penuh optimisme.

Fadhillah mengatakan bahkan ini mendapat dukungan penuh dari wali santri dan 267 santri. Samurai Fest 2025 menghadirkan 24 cabang perlombaan dengan total hadiah Rp 3 juta per kategori. Para pemenang yang mendapatkan penghargaan berupa juara 1 akan mendapatkan voucher pendidikan Rp 1,5 juta, sedangkan juara 2 akan mendapat voucher pendidikan senilai Rp 1 juta dan sementara itu untuk juara 3 akan diberikan voucher pendidikan sebesar Rp 500 ribu.

“Kami berharap tahun depan acara ini bisa digelar lebih meriah dan lebih besar lagi,” tambahnya.

Penutupan Samurai Fest 2025 juga dihadiri oleh perwakilan Kementerian Agama Aceh Besar, Camat dan Forkopimcam Darul Imarah, Keuchik dan perangka Gampong Ajuen-Jeumpet, para kafilah dari Aceh Besar dan Banda Aceh, serta dewan guru dan tamu undangan lainnya. 

Dengan mengusung tema “Meuseuraya Lewat Bakat, Meusyeuhu Aneuk Bangsa”, Samurai Fest 2025 tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah pelatihan karakter dan pengembangan potensi santri. Semoga di tahun depan, acara ini semakin besar dan memberikan manfaat lebih luas bagi dunia pendidikan di Aceh.[*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI