Beranda / Berita / Aceh / Sate Matang Abuni, Sajian Lezat di Banda Aceh yang Ramah di Kantong

Sate Matang Abuni, Sajian Lezat di Banda Aceh yang Ramah di Kantong

Jum`at, 15 November 2024 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Sate Matang Abuni. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Di tengah pesona kuliner Kota Banda Aceh, terdapat sebuah warung sate yang selalu ramai dikunjungi para pecinta sate dari berbagai kalangan. 

Terletak di Jl. Teuku Nyak Arief No. 10-12, Rukoh, Kecamatan Syiah Kuala, warung Sate Matang Abuni menyajikan kelezatan sate khas Aceh yang begitu menggugah selera. 

Sejak pertama kali dibuka, warung ini telah berhasil menarik perhatian penikmat kuliner dengan cita rasa satenya yang otentik dan nikmat.

"Alhamdulillah, dalam sehari bisa terjual hingga 200 tusuk sate," ujar Emir Supriyandi, sang pemilik warung kepada Dialeksis.com, Jumat (15/11/2024).

Ia memulai usaha ini pada tahun 2022, tak lama setelah pandemi COVID-19 mulai mereda. Keberanian Emir untuk membuka bisnis di tengah situasi yang masih tidak menentu saat itu terbukti menjadi langkah yang tepat. 

Dengan modal cita rasa yang kuat dan tekad yang besar, ia berhasil mencuri hati banyak pelanggan. Sate Matang adalah salah satu kuliner khas Aceh yang terkenal akan bumbu rempah yang kaya dan daging yang empuk. 

Nama Matang sendiri bukan berarti matang dalam arti sudah masak, melainkan diambil dari nama daerah asal hidangan ini, yaitu Matang Glumpang Dua di Kabupaten Bireuen. 

Berbeda dengan sate pada umumnya, Sate Matang Abuni menyajikan daging yang telah dibumbui dengan rempah pilihan, sehingga aroma harum dan rasa gurih langsung terasa sejak gigitan pertama.

"Resep bumbu kami adalah warisan keluarga, diolah dengan cara tradisional untuk menjaga cita rasanya," tambah Emir. 

Tidak heran jika banyak pengunjung yang rela datang dari berbagai daerah hanya untuk mencicipi kelezatan satenya.

Dengan harga mulai dari Rp 20.000 per porsi, Sate Matang Abuni menawarkan sajian yang tidak hanya lezat, tetapi juga ramah di kantong. 

Setiap porsi sate dilengkapi dengan nasi atau lontong, serta sambal kecap khas Aceh yang pedas manis, semakin menambah kenikmatan bagi siapa saja yang mencobanya.

“Di sini, kami selalu menjaga kualitas bahan. Kami hanya menggunakan daging segar yang diolah setiap hari. Itulah rahasia kenapa sate kami disukai banyak orang,” jelas Emir.

Tidak hanya menawarkan sate yang lezat, Sate Matang Abuni juga menghadirkan suasana tempat makan yang nyaman dan hangat. 

Dengan konsep warung sederhana namun bersih, pelanggan bisa menikmati hidangan mereka sambil bercengkrama bersama teman atau keluarga.

“Suasana di sini selalu ramai, terutama pada malam hari. Banyak yang datang bersama keluarga atau teman-teman untuk menikmati sate sebagai hidangan makan malam,” katanya.

Sebelum membuka usaha satenya, ia sempat mengalami kesulitan ekonomi akibat dampak pandemi. Namun, ia tidak menyerah. 

Bermodal keahlian memasak yang diwariskan oleh keluarganya, ia memberanikan diri untuk membuka warung sate di lokasi yang strategis. Usahanya kini membuahkan hasil, dengan omset yang terus meningkat seiring bertambahnya pelanggan.

“Alhamdulillah, kami terus berkembang. Bahkan, sekarang saya sudah mempekerjakan beberapa karyawan untuk membantu di dapur dan melayani pelanggan,” tutur Emir.

Melihat antusiasme pelanggan yang terus bertambah, Emir berencana untuk memperluas usahanya.  Salah satu rencana ke depan adalah membuka cabang baru di beberapa lokasi strategis di Banda Aceh. 

Selain itu, ia juga berencana untuk memperkenalkan inovasi menu baru yang tetap mengusung cita rasa khas Aceh.

“Doakan saja, semoga ke depannya kami bisa membuka cabang di tempat lain. Kami ingin lebih banyak orang bisa menikmati sate khas Aceh ini,” pungkas Emir. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda