DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak MM akan mencanangkan warga Banda Aceh menggunakan bahasa Aceh, minimal sehari dalam seminggu. Programnya, ‘Sehari Warga Banda Aceh Berbahasa Aceh’.

"Kita ingin warga juga menggunakan bahasa Aceh dalam berkomunikasi, minimal sehari dalam seminggu," kata Wali Kota, Senin (29/1/2018) saat membuka workshop penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar tahun 2018 di Aula lantai II, Gedung C komplek Balai Kota.

Kata Wali Kota, bahasa Aceh sebagai bahasa daerah perlu dilestarikan dengan cara mendorong warga untuk sering digunakan. Sekarang ini, lanjut Wali Kota kosa kata bahasa daerah sudah mulai tergerus oleh bahasa asing dan juga bahasa gaul setya istilah-istilah asing.

"Karenanya perlu kita dorong untuk berbahasa Aceh agar tidak tergerus oleh bahasa-bahasa Asing. Kita punya bahasa sendiri harus sering kita gunakan. Jangan sampai generasi kita tidak bisa bahasanya sendiri," kata Aminullah

Aminullah meminta, bahasa Aceh juga digunakan di sekolah-sekolah, baik oleh siswa mapun dewan guru.

"Kita minta para guru mendorong siswanya menggunakan bahasa Aceh, karena ini bisa dimulai dulu dari lingkungan sekolah. Minimal sehari dalam seminggu," katanya.

Aminullah menyampaikan, dirinya terkesan saat mengunjungi SMP 26 pada program Classmaster JKPI di Kota Solo.

"Mulai dari sekolah mereka sudah sangat mengenal kebudayaan mereka. Anak-anak ini sudah dididik untuk mencintai budaya daerahnya. Mereka mempelajari kesenian daerah dan juga bahasanya. Kita juga bisa lakukan seperti itu untuk melestarikan bahasa kita, ini juga menegaskan indentitas kita yang memiliki bahasa sendiri," kata Wali Kota.

Workshop penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar ini digelar oleh Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kota Banda Aceh.

Kegiatan ini diikuti oleh 289 peserta yang dibagi dalam tiga anggkatan.

Kegiatan ini menghadirkan Fauzi Saleh, Muhammad AR, Saminan MPd (Kadisdikbud Kota) dan Asy’ari MSi (kepala Kankemenag Kota Banda Aceh) sebagai pemateri. (mkk)