kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sejak Digusur, Aktivitas Belajar di Terminal Labi-labi Kampung Baru Terpaksa Dihentikan

Sejak Digusur, Aktivitas Belajar di Terminal Labi-labi Kampung Baru Terpaksa Dihentikan

Minggu, 25 Desember 2022 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Nora

Potret para relawan yang mengajar untuk anak-anak terminal [Foto: for Dialeksis]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Aktivitas belajar mengajar anak-anak di Terminal Kreasi Aceh (TKA) terpaksa dihentikan sejak Agustus 2022 hingga hari ini masih belum aktif kembali.

Pemberhentian itu karena adanya renovasi di sekretariat terminal labi-labi Kampung Baru, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. 

Komunitas yang terbentuk sejak tahun 2018 silam diberi nama Terminal Kreasi Aceh (TKA), diperuntukkan untuk anak-anak seputaran terminal diberikan edukasi yang dibimbing oleh para relawan.  

Founder komunitas TKA, Reza Gunawan mengatakan, proses belajar belum aktif dilakukan karena pihaknya masih kesusahan mendapatkan tempat baru usai dilakukan penggusuran. 

"Hingga hari ini belum adanya alternatif tempat lain yang bisa digunakan untuk belajar," ucapnya saat diwawancarai Dialeksi.com, Minggu (25/12/2022).

Sebelumnya, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk mencari lokasi belajar yang baru dan telah melakukan advokasi dengan beberapa lembaga terkait yang bisa membantu pihaknya memberikan tempat.

"Namun, saat ini kami masih keterbatasan di keuangan. Karena untuk membangun kembali tempat belajar pasti membutuhkan dana yang lumayan besar," terangnya.

Sementara itu, Reza juga menyayangkan sikap Dishub Banda Aceh yang sampai hari ini belum melakukan renovasi, padahal tempat itu telah lama dikosongkan.

"Dalam surat himbauan yang dikirimkan ke kami diminta kosongkan segera sekretariat itu, tapi sampai hari ini itu belum direnovasi dan sudah terberkalai," ungkapnya.

Reza berharap, supaya diberikan tempat baru atau tempat semula untuk dirinya agar tetap bisa berkreasi kembali, serta bisa dekat dengan anak-anak terminal yang putus sekolah. [nor]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda