DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah, mengapresiasi pelaksanaan Webinar Aceh Surgery Update International Conference atau Konferensi Internasional Pembaruan Bedah Aceh, yang digelar oleh Persatuan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PDSBI). Acara yang berlangsung sejak Jumat (26/2/2021) itu, telah memberi manfaat untuk meng-update wawasan dan pengetahuan para dokter bedah.

Kegiatan itu juga memberi makna tersendiri bagi upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Aceh. Hal tersebut disampaikan Sekda Aceh saat menutup Webinar 4th Aceh Surgery Update International Conference yang berlangsung di Ruang Potensi Daerah Kantor Gubernur Aceh, Minggu (28/2/2021).

Taqwallah berharap agar hasil capaian yang dirumuskan dari kegiatan itu dapat menjadi acuan bersama dalam memajukan dunia medis, terutama upaya penurunan angka penderita Covid-19 di Aceh.

“Alhamdulillah sampai dengan 24 Februari 2021, tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi mencapai 87,95 persen. Angka ini kita harapkan dapat terus meningkat sampai 100 persen, sehingga untuk selanjutnya vaksinasi dapat diteruskan kepada kelompok rentan lainnya,” ujar Taqwallah.

Dalam kesempatan tersebut, Sekda Aceh itu juga berharap dukungan dari para dokter bedah untuk dapat ikut serta membantu Pemerintah Aceh terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang arti pentingnya vaksinasi. Disamping itu, ia juga meminta mereka untuk terus menggemakan penegakan protokol kesehatan dan gerakan 3 M di tengah-tengah masyarakat.

Sebelumnya, dalam pembukaan Webinar 4th Aceh Surgery Update International Conference, Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, memaparkan sejumlah kebijakan yang dilakukan Pemerintah Aceh dalam menanggulangi Covid-19.

Di antaranya, adalah melakukan peningkatan fasilitas kesehatan untuk penanganan Covid-19, memberikan social safety net dan memberdayakan UMKM, menggencarkan Gerakan Aceh Mandiri Pangan (GAMPANG), mengetatkan laju mobilitas orang dan barang di wilayah perbatasan Aceh-Sumut dan menggerakkan aksi donor darah ASN.

“Melalui berbagai program dan kebijakan pencegahan itu, Aceh mampu menekan lonjakan kasus covid-19, sehingga Aceh tidak sampai mengalami keadaan yang parah sebagaimana kini banyak dialami oleh provinsi lainnya,” kata Nova.[]