Sekda Aceh: Dana Desa, Cepat Dicairkan Cepat Dimanfaatkan
Font: Ukuran: - +
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes, bersama Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib didampingi Kepala Dinas PMG Aceh, Azhari, SE, M.Si memberi arahan dalam pertemuan Evaluasi Pengelolaan Dana Desa.
DIALEKSIS.COM | Aceh Utara - Dana desa adalah masa depan bagi pemerataan pembangunan, terutama di gampong. Semakin cepat dana ini bisa dicairkan, maka akan semakin cepat pula manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.
Himbauan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, saat memberikan pembekalan kepada para Keuchik se-Kabupaten Aceh Utara, pada acara Kunjungan Evaluasi Pengelolaan Dana Desa dan Gerakan Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH), di Aula Kantor Bupati Aceh Utara, Sabtu (7/12/2019).
"Para keuchik dan aparatur gampong, harus secepatnya menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Semakin cepat APBDes dirumuskan dan diajukan, maka akan semakin cepat pula proses pencairannya. Dengan demikian, program dan kegiatan semakin cepat dilaksanakan, sehingga keberadaan dana ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Sekda.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekda kepada para keuchik mengingat batas waktu pengajuan APBDes sudah semakin sempit, yaitu tanggal 12 Desember. Sementara itu, masih banyak desa yang belum mengajukan APBDes.
"Target kita tentu saja, Januari tahun 2020 pencairan dana desa tahap 1 harus sudah dilakukan. Untuk itu pengajuan APBBDes harus tepat waktu. Hakikat dana desa adalah untuk menunjang kegiatan gampong yang berkaitan dengan upaya menurunkan pengangguran dan menekan angka kemiskinan. Semakin cepat kita rumuskan, maka program-program yang berkaitan dengan penanggulangan kemiskinan akan cepat dikerjakan," kata Taqwallah.
Sekda berpesan, agar pengajuan APBDes tepat waktu, dibutuhkan kerjasama dari seluruh aparatur gampong. Untuk itu, seluruh aparatur gampong diimbau agar menjaga kekompakan, sehingga kendala dan permasalahan yang ditemui dalam proses penyusunan APBDes bisa dicarikan solusi secara bersama-sama.
Selain itu, Sekda juga mengimbau para pendamping desa agar tidak berhenti berinovasi mencari ide baru yang kemudian menjadi masukan bagi desa.
"Pendamping desa harus sekuat tenaga melakukan kerja-kerja pendampingan. Terus berusaha dan mempelajari kisah sukses orang lain. Selanjutnya, adopsi dan aplikasikan kesuksesan tersebut di desa yang anda dampingi. Ini adalah kerja berat, namun dengan kebersamaan semua akan terasa ringan," pesan Taqwallah.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga mengapresiasi kinerja para pendamping desa yang selama ini bekerja keras dalam membantu mempermudah kinerja aparatur desa.
"Pekerjaan para pendamping desa sangat mulia. Terus jalin kekompakan dengan seluruh keuchik, agar dana desa yang dikucurkan pemerintah setiap tahun memberikan dampak positif bagi pembangunan desa, pemberdayaan ekonomi, sehingga secara mandiri desa dapat bangkit dan sejahtera," imbuh Sekda.
Sekda mengingatkan, saat ini jumlah penduduk Aceh mencapai 5,2 juta jiwa, yang tersebar di 6.497 gampong, 289 kecamatan, 809 mukim di 23 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut sebesar 15,68 persen adalah masyarakat miskin dan 6,35 persen pengangguran.
"Para keuchik memiliki tugas berat dan mulia, yaitu memaksimalkan penggunaan dana desa. Sesuai dengan cita-citanya, dana ini bertujuan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Keuchik harus memastikan dana desa berputar di gampong, terutama untuk program pembangunan manusia dan pemberdayaan ekonomi," imbuh Sekda.
Sekda menjelaskan, dengan bergulirnya program-program pemberdayaan ekonomi, maka akan membuka usaha-usaha baru yang secara bersamaan akan menyerap tenaga kerja. Meski perlahan, tumbuhnya potensi ekonomi baru maka angka pengangguran dan kemiskinan akan mampu ditekan.
Senada dengan Sekda Aceh, Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, mengajak para Keuchik, pendamping desa dan seluruh aparatur desa, untuk menjaga kekompakan dan bergerak seirama memanfaat dana desa untuk kesejahteraan masyarakat.
"Saya mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemerintah Aceh terkait evaluasi pemanfaatan dana desa ini. Mari membangun komitmen bersama membenahi sejumlah masalah dan kendala serta menyelesaikan APBDes tepat waktu agar dana desa bisa lebih cepat dicairkan dan berputar di desa," imbau pria yang akrab disapa Cek Mad itu.
Sementara itu, Kepala DPMG Aceh Azhari menjelaskan, bahwa pertemuan hari ini bertujuan untuk menyamakan persepsi agar dana desa dapat dikelola secara baik dan benar, sehingga pemanfaatan dana desa sesuai dengan tujuannya, yaitu menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Dana desa adalah masa depan pembangunan gampong. Jika dana desa direncanakan dengan tepat, disalurkan dengan tepat, maka penggunaannya juga tepat sasaran. Mari kita membangun komitmen bersama, agar di bulan Januari 2020 seluruh gampong di Aceh Utara sudah bisa mencairkan dana desa," ujar Azhari.
Sebelum memberikan pembekalan, Sekda Aceh didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong Aceh, Sekda Kabupaten Aceh Utara dan Kepala DPMG Aceh Utara, berkunjung ke Puskesmas Nizam, Kantor Camat Nisam dan SMA Negeri 1 Nisam Abubakar.
Di lokasi tersebut, Sekda mengimbau para pimpinan di 3 institusi tersebut untuk menggerakkan para staf agar mensukseskan Gerakan Bereh yang dicetuskan oleh Plt Gubernur Aceh. Taqwallah mengingatkan, keberhasilan gerakan Bereh akan berimbas pada membaiknya kerja-kerja pelayananan kepada masyarakat.