Sekda Aceh: Tenaga Kesehatan itu Pahlawan
Font: Ukuran: - +
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah, M.Kes didampingi Wakil Bupati Gayo Lues dan Kepala Dinas Kesehatan Aceh saat meninjau program BEREH di Puskesmas Dabun Gelang, Gampong Badak, Kabupaten Gayo Lues, Senin (14/10/2019) malam. [Foto: Humas Aceh]
DIALEKSIS.COM | Gayo Lues - Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah mengunjungi beberapa sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Gayo Lues, Senin (14/10/2019) malam. Taqwallah memuji kebersihan tempat-tempat tersebut.
"Tempat yang sangat baik. Tenaga kesehatan itu pahlawan. Terus berikan layanan terbaik bagi masyarakat di sini," kata Taqwallah di Puskesmas Dabun Gelang Gampong Badak.
Taqwallah menyebutkan, keindahan dan kerapian tempat layanan kesehatan adalah sebuah keharusan yang harus dipenuhi. Dengan bersihnya lingkungan kerja akan memberikan kenyamanan bagi pasien yang berobat maupun dokter yang melayani pasien.
Dalam tinjauan ke tiga tempat layanan kesehatan, yaitu di Rumah Sakit Umum Gayo Lues, Puskesmas Dabun Gelang dan Puskesmas Rikit Gaib, Sekda memuji dan menyebutkan bahwa ketiga tempat itu sudah sangat bagus. "Dari depannya saja sudah menggoda, penataannya bagus," kata Taqwallah.
Sekda Taqwallah berpesan agar keindahan tempat bekerja juga harus dibarengi dengan layanan yang mumpuni. Dokter harus melayani pasien dengan ikhlas, komunikatif dan bercita rasa.
Selain mengunjungi rumah sakit dan Puskesmas, Sekda Taqwallah juga meninjau Kantor Bupati Gayo Lues, Kantor Dinas Kesehatan, Kantor Camat Rikit Gaib dan SMA Negeri 1 Rikit Gaib.
Di Kantor Bupati, Sekda Taqwallah masih menemukan banyak file yang tidak disusun rapi serta tidak dinamai. Debu juga menempel di beberapa bagian ruangan. Hal itu diminta untuk segera dibenahi. Sementara di Kantor Dinas Kesehatan dan kantor camat, penataan ruangan terlihat lebih rapi. Hanya saja kabel yang terlihat masih semberawut.
Sementara itu, Sekda memuji tenaga pengajar SMAN 1 Rikit Gaib. Selama tinjauan dia ke seluruh Aceh, SMA tersebut dinilai sebagai sekolah terbaik. Meski berada jauh dari pusat kota, SMAN Rikit Gaib tertata sangat rapi. Meja belajar disusun melingkar. Di depan ruang kelas ditanami bunga. Guru pun mengajar dengan tertib, yang ditandai dengan fingerprint. Di mana pagi hari para guru harus melakukan absensi digital. Untuk memantau jalannya belajar mengajar, ruang kelas juga dilengkapi CCTV.
SMA Negeri 1 Rikit Gaib dipimpin oleh kepala sekolah asli Gayo Lues yang masih berusia 32 tahun. Kepala sekolah tersebut bernama Abdul Razak Hasbi. "Selama yang saya tinjau, ini yang terbaik. Mudah-mudahan jangan hanya hari ini," kata Sekda. "Senang ada sekolah seperti ini. Kalau guru nyaman pastinya ilmu yang diberikan juga mudah diserap siswa." (h/rel)