Selama Pandemi, Permintaan Akan Bendera Jelang HUT RI Berkurang
Font: Ukuran: - +
Penjual bendera memrapikan barang jualannya di Simpang Jambo Tape, Banda Aceh, Sabtu (8/8/2020). Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia yang ke-75, permintaan akan pernak-pernik jelang 17 Agustus berkurang. (Foto: Indra Wijaya/dialeksis.com)
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Selama pandemi Covid-19, tak hanya dunia usaha saja yang mengalami dampaknya. Para Pedagang pernak-pernik bendera dan umbul-umbul menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 pun juga merasakan dampaknya.
Terlihat dari jumlah permintaan akan bendera, umbul-umbul dan pernak-pernik kemerdekaanpun ikut berkurang.
Nurrahman salah seorang pedagang penjual bendera di Simpang Jambotape mengatakan, jika tahun lalu ia dapat menjual hingga 20 lembar bendera ukuran kecil, untuk tahun ini dalam seharinya 10 lembar saja sulit terjual.
"Kalau dampaknya juga kita rasakan. Berbeda dengan tahun lalu. Kini kita pesan bendera dari luar aceh (Bandung) mungkin setengahnya saja. Nggak terlalu banyak,"
Akang sapaan akrab Nurrahman, mengatakan, penurunan daya beli bendera ini juga bisa jadi disebabkan banyaknya sekolah yang melakukakan pelajaran daring dan tidak melakukan pertemuan secara tatap muka.
Ia mengungkapkan, biasanya permintaan paling tinggi seperti Umbul-umbul, bendera dan pernak-pernik lainnya itu berasal dari sekolah.
"Biasa yang belinya dari sekolah-sekolah. Semacam umbul-umbul, background bendera. Kalau tahun lalu lebih rame kali yang beli, sekarang sekitar 50 persennya saja yang laku," ungkapnya.
Untuk harga ia menjualnya bervariasi, mulai dari Rp350.000, Rp450.000 dan terkekil Rp25.000 tergantung dari jenis model bendera yang dijual.
"Tapi tahun ini agak kurang yang beli. Bisa jadi juga imbas dari Covid-19 yang membuat masyarakat takut untuk keluar rumah," pungkasnya.
Biasanya jika dibandingkan dengan tahun lalu, permintaan pembeli akan bendera menjelang 17 Agustus semakin meningkat. Berbanding terbalik dengan tahun ini. (IDW)