Sensasi Mencari Kerang di Pesisir Lampulo Kota Banda Aceh
Font: Ukuran: - +
Reporter : Naufal Habibi
Para pencari kerang di kawasan Lampulo, Banda Aceh. Foto: Naufal/Dialeksis
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Langit Banda Aceh cerah ceria, mentari pagi memancarkan sinarnya yang hangat. Udara laut yang segar berpadu dengan aroma khas pesisir, membawa semangat baru bagi para pencari kerang di kawasan Lampulo.
Di antara deretan perahu nelayan tradisional dan hutan bakau yang rimbun, terlihat sekumpulan orang yang tengah asyik mengais lumpur di tepian pantai. Mereka bukan wisatawan biasa, melainkan para pemburu harta karun tersembunyi, kerang-kerang lezat yang terpendam di dalam lumpur.
Salah satu di antara mereka adalah Rian, seorang pemuda lokal yang sudah terbiasa dengan aktivitas ini sejak kecil. Dengan tangan yang cekatan, ia menggali lumpur, mencari cangkang kerang yang tersembunyi.
Sesekali, ia mengeluarkan temuannya dengan penuh kegembiraan, memamerkan kerang-kerang segar kepada rekan-rekannya.
"Sehari bisa dapat 5-8 kilogram kerang," kata Rian kepada wartawan dialeksis.com, Minggu, 9 Juni 2024.
Kerang yang diperoleh Rian dan para pencari kerang lainnya kemudian dijual kepada pengepul atau langsung diolah menjadi berbagai hidangan lezat, seperti tumis kerang, kerang rebus, dan kerang goreng.
Hidangan ini tak hanya digemari oleh masyarakat lokal, tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Banda Aceh.
"Mencari kerang di Lampulo merupakan sumber penghasilan bagi masyarakat lokal. Kegiatan ini dilakukan terutama oleh para ibu rumah tangga dan anak-anak, yang membantu menambah pendapatan keluarga," kata Rian.
Menjelang sore hari, Rian memutuskan untuk mengakhiri perburuan kerang. Keranjangnya telah penuh dengan kerang segar.
"Kalau ada waktu luang, saya menyempatkan diri untuk mencari kerang, apalagi waktu libur kuliah, seru mencari kerang, " pungkasnya.