Beranda / Berita / Aceh / Serang Pribadi Dek Fad dan Irsyadi, Ketua Fraksi Gerindra: Sikap Ketua DPRA Tidak Etis

Serang Pribadi Dek Fad dan Irsyadi, Ketua Fraksi Gerindra: Sikap Ketua DPRA Tidak Etis

Sabtu, 22 Februari 2025 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketua Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Abdurrahman Ahmad.  Foto: dok pribadi


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Abdurrahman Ahmad mengecam dan merasa keberatan dengan sikap Ketua DPRA Zulfadhli yang terkesan arogan dan menyerang pribadi Wakil Gubernur Aceh selaku Ketua Partai Gerindra Aceh, Fadhlullah (Dek Fadh) dan Bendahara Gerindra Aceh, T. Irsyadi, serta menuding sebadai dalam terkait penunjukan Plt Sekda Aceh

Tudingan itu dilontarkan tua DPRA di sela-sela sidang paripurna pelantikan Wakil Ketua DPRA, Ali Basrah, (21/2/2025) malam.

"Apabila terjadi kekeliruan di dalam SK Plt Sekda Aceh itu merupakan ranah eksekutif, tinggal diperbaiki. Untuk apa menuduh dan menyerang pribadi dalam sidang paripurna di depan semua anggota DPRA yang terhormat," kata Abdurrahman, Sabtu (22/2/2025). 

Abdurahman menilai, menyerang pribadi seseorang dan melibatkan lembaga DPRA, hal itu merupakan tindakan yang tidak etis.

"Ketua DPRA menggunakan lembaga DPR untuk menyerang partai dan pribadi tertentu, itu kurang beretika," ungkapnya.

Selain itu, Sekretaris Partai Gerindra Aceh ini juga menyayangkan sikap Ketua DPRA yang berasal dari Partai Aceh yang merupakan partai pengusung Mualem-Dek Fadh, terlontar bahasa di paripurna itu akan menurunkan Mualem-Dek Fadh.

"Ini harus disikapi tegas oleh Partai Aceh. Saya yakin banyak kader-kader lain Partai Aceh yang lebih baik dan mampu untuk memimpin DPRA Aceh. Harmonisasi eksekutif dan legislatif harus terjaga dengan baik, agar program-program yang dilaksanakan Mualem-Dek Fadh lima tahun ini dapat berjalan dengan baik," ungkap Abdurrahman.

"Jangan gara-gara arogansi dan sikap tidak etis ketua DPRA ini merusak hubungan baik Mualem-Dekfad atau Partai Aceh dan Gerindra," tutupnya.

Sebelumnya dalam sidang paripurna malam tadi, Ketua DPRA Zulfadhli, memaparkan persoalan dirinya keberatan dan menuding adanya kesalahan administrasi Surat Keputusan (SK) penunjukan Plt Sekda Aceh.

Namun di sela-sela peripurna itu, Ketua DPRA menuding dalang di balik kesalahan surat itu adalah Wagub Aceh Fahdlullah yang kini menjabat Wagub Aceh dan Bendahara Gerinda Aceh T. Irsyadi. []

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI