Serikat Buruh di Aceh Sampaikan Cara Agar Tetap Survive Walau Kena PHK
Font: Ukuran: - +
Reporter : Roni
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah sebanyak 2,67 juta orang akibat pandemi COVID-19 yaitu dari 7,1 juta orang menjadi 9,77 juta orang atau dari 5,23 persen ke 7,07 persen.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Provinsi Aceh, Muhammad Arnif mengatakan, di tengah kondisi pandemi Covid-19 para buruh harus tetap survive dengan mencari alternatif lain saat terdampak PHK atau dirumahkan.
"Bisa melakukan kerja-kerja seperti dahulu sebelum menjadi karyawan di perusahaan, misal menggarap sektor perkebunan atau memulai sebagai UMKM, karena pasar online juga sekarang sedang berkembang," kata Arnif saat dihubungi Dialeksis.com, Selasa (24/11/2020).
"Kemudian bagaimana buruh yang sudah pengangguran ini mampu meningkatkan kapasitasnya, nanti ketika bekerja kembali di perusahaan yang baru, mereka sudah punya kemampuan (skill) untuk bekerja menjadi lebih baik lagi," tambahnya.
Ia berujar, pandemi Covid-19 ini pasti berakhir. Saat kondisi pulih, lanjut Arnif, perekonomian pun akan bertumbuh kembali bahkan lebih pesat dari sebelum pandemi.
"Makanya meningkatkan kapasitas diri itu penting sekali," ungkapnya.
Selanjutnya kepada pemerintah, Sekretaris ASPEK Indonesia Provinsi Aceh berharap agar memberikan kemudahan baik itu dalam hal perizinan UMKM, kemudian dalam hal bantuan sosial, maupun pelatihan peningkatan kapasitas kepada masyarakat terdampak.
"Selama ini pemerintah sudah bergerak, tapi belum maksimal. Kita tahu hanya terbatas beberapa sektor dan belum maksimal sampai ke tingkat bawah. Artinya sektor perkebunan, industri, pengolahan dan sebagainya belum tersentuh," ungkap Arnif.
"Harapannya bukan hanya sektor jual beli secara online atau UMKM saja, tapi juga ada sektor-sektor lain yang bisa digarap dan di-support oleh pemerintah," pungkasnya.