kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Sering Tak Tercapai? Ini 7 Cara Buat Resolusi di Tahun 2021

Sering Tak Tercapai? Ini 7 Cara Buat Resolusi di Tahun 2021

Jum`at, 01 Januari 2021 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Roni
Konten kreator milenial sekaligus Founder Zanki Studio, Ruslan. [IST]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Setiap awal tahun sudah menjadi kebiasaan membahas tentang resolusi atau harapan yang ingin dicapai ke depan. Walau ada yang terwujud, namun tak sedikit pula dari daftar resolusi itu yang tak tercapai. Bagaimana solusinya?

Konten kreator milenial sekaligus Founder Zanki Studio, Ruslan menyampaikan beberapa poin cara membangun resolusi agar bisa terwujud, atau minimal bisa terealisasi sebagian dari daftar yang telah dibuat di awal tahun.

"Pertama, sudah punya resolusi saja berarti kita sudah selangkah lebih maju dari orang-orang yang tidak membuat resolusi di awal tahun. Sebab, terealisasi minimal di atas 50 persen kan sudah lumayan, artinya ada pencapaian," ungkap Ruslan kepada Dialeksis.com, Jumat (1/1/2021).

Kedua, lanjutnya, mulai dari hal-hal kecil yang sederhana dan mudah direalisasikan. Hal ini menurut Ruslan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan dari apa yang diresolusikan ke depan.

"Kemudian yang ketiga, merubah identitas. Ini penting sekali, kalau misalnya punya resolusi menulis buku tahun ini, targetnya bukan terbit buku, tapi bagaimana bisa mencerahkan orang lain dan menyalurkan gagasan ide terbaik. Kalau targetnya cuma terbit, nanti setelah terbit nggak nulis lagi, percuma, nggak jadi identitas," jelas Ruslan.

Keempat, lanjut Founder Zanki Studio itu, punya target smart. Di antaranya, resolusi yang dibuat itu terukur dan realistis.

"Jangan buat resolusi yang mulu-mulu, tapi akhirnya nggak bisa dikerjakan. Buat sesuatu yang memang dirasa tercapai dan bisa dilakukan dengan konsisten," jelas Ruslan.

Kelima, manajemen diri. Menurutnya penting sekali membuat daily habit (kebiasaan harian) yang beranjak dari resolusi yang sudah dibuat di awal tahun.

"Misalnya menulis buku, minimal harus jadi daily habit sehari selembar. Atau paling banter menulis satu paragraf per hari. Yang penting konsisten dan jadi kebiasaan sehari-sehari," jelas Ruslan.

Keenam yakni manajemen waktu. Sambil mengutip ayat tentang apabila selesai satu urusan, maka bersegeralah mengerjakan urusan yang lain (QS Al-Insyirah: 7). Menurut Ruslan, membuat daily tasks atau daftar agenda setiap hari itu sangat penting.

"Harus diprogram, biar nggak numpuk kerjaannya. Di-list mana saja agenda harian yang prioritas, yang harus ditunda dulu atau yang memang harus di-cancel. Sebab, efek buruk menunda pekerjaan ini dapat merusak nama baik dan kepercayaan orang lain terhadap diri kita," ungkap Ruslan.

"Terakhir yakni poin ketujuh, plot waktu. Artinya, tahu kapan waktu ibadah (fardiyah), dakwah, kapan berkumpul dengan keluarga, bersosial (silaturrahim). Jangan sampai terlalu mengejar dunia tapi lupa akhirat. Ingat, orang tak taat pun bisa kaya juga, sangking memang nggak ada harganya dunia ini," jelas Ruslan.

"Makanya kalau kita tetap mengerjakan dunia, tetapi tidak lupa dengan akhirat, berarti kita dapat dua-duanya. Bisa membantu orang banyak dengan apa yang kita miliki (harta), kan pekerjaan mulia. Jadi seperti itulah resolusi harus di-set ke depan," pungkasnya.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda