Penulis populer Aceh, Zulfata, M.Ag memperlihatkan buku prof Apridar yang ditulis oleh Masriadi. Foto Jaka Rasyid

DIALEKSIS.COM | Tubuh Apridar seakan bergetar, sembari cepat - cepat ia meneguk air, Rektor Universitas Malikussaleh itu lantas memang tissue, terang terlihat Ia berlinang air mata.

Peristiwa itu terjadi saat Yarmen Dinamika mengulas kembali peran Dawiyah dalam perjalanan hidup Prof Apridar. Dawiyah adalah Ibu Kandung Prof Apridar.

Terkesan Apridar pada waktu itu berupaya menenang dirinya, terlebih saat Yarmen menyebut Apridar tak sempat melihat Jasad ibunya terakhir kali, saat Ia berada di Jerman ketika ingin menuntaskan pendidikan doktoralnya.

Peristiwa itu terjadi saat bedah buku "BEKING Profesor : Perjalanan hidup Rektor Universitas Malikussaleh, Aceh" yang berlangsung di kantor KAHMI Aceh Wilayah Aceh, Banda Aceh. Rabu 5/12/2018.

Seperti di ceritakan kembali Zulfata, M.Ag, Penulis buku populer Agama dan Politik yang juga Sekum HMI Aceh yang ikut serta dalam bedah buku tersebut.

Disampul belakang Buku Apridar terdapat tulisan tentang peran ibunya. "Sepeninggal ayahnya saat Apridar masih kuliah S1, Ibunyalah yang kemudian menjadi motivator utama yang menginspirasi kehidupannya hingga menjadi profesor, bagi Apridar, Sang ibulah yang membuat hal yang tak mungkin menjadi mungkin"

Zulfata merekomendasikan buku Apridar di baca oleh Generasi muda Aceh juga Indonesia. "Mengambil pembelajaran dari buku tersebut patut dibaca oleh generasi muda Indonesia, khususnya pemuda - pemudi Aceh yang ingin juga sukses seperti Prof Apridar, Beliau mampu merubah segala tantangan kehidupan menjadi peluang untuk sukses dimasa depan." kata Zulfata.

Lantas siapakah Beking Profesor Apridar? "baca saja buku beliau," kata Zulfata. (j)