kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tanggapi Pesan Andi Sinulingga Soal TM Nurlif, Begini Kata Iqbal Piyeung

Tanggapi Pesan Andi Sinulingga Soal TM Nurlif, Begini Kata Iqbal Piyeung

Minggu, 21 Februari 2021 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Akhyar

Kader Partai Golkar Aceh, Iqbal Piyeung. [IST]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Mantan Koordinator Wilayah (Korwil) Aceh-Sumatra Utara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar sekaligus mantan Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga mengatakan, DPD Partai Golkar Aceh di bawah kepemimpinan TM Nurlif tidak ada yang spesial.

“Tidak ada yang spesial untuk dicontoh,” tulis Andi Sinulingga melalui pesan Whatsapp kepada Dialeksis.com, Sabtu (20/2/2021).

Menanggapi itu, Kader Partai Golkar Aceh, Iqbal Piyeung menilai, tulisan Andi Sinulingga melalui pesan Whatsapp kepada Dialeksis.com itu ditunjukkan kepada Ketua DPD Partai Golkar Aceh, TM Nurlif.

“Tidak ada yang patut dicontoh dari TM Nurlif dengan apa yang dia lakukan terhadap Partai Golkar di Aceh, itu maksudnya,” jelas Iqbal saat dihubungi Dialeksis.com, Sabtu (20/2/2021).

Adapun mengenai kondisi internal Partai Golkar Aceh, sambung Iqbal, dirinya mengaku sudah banyak menyampaikan di media. Termasuk juga menanggapi pernyataan Ketua DPD II Golkar Aceh Besar, Muhibuddin yang menyatakan Iqbal terlalu tendensius menyerang pribadi TM Nurlif.

Untuk itu, Iqbal menegaskan, sebagai seorang kader senior di Partai Golkar Aceh, dirinya tidak pernah ada niatan menyerang sosok pribadi TM Nurlif. Ia mengaku harus kritis membenahi Partai yang telah membesarkan namanya itu.

“Saya ini kan sebagai kader dan saya ini kan tidak di dalam pengurus. Kalau saya duduk di dalam pengurus, saya akan menanyakan ini langsung di dalam rapat atau saya akan meminta untuk dibuat rapat untuk dipertanyakan perkembangan Partai Golkar yang dikelola oleh saudara Nurlif,” kata Iqbal.

Ia menjelaskan, rentetan masalah yang menjadi dasar permasalahan itu karena Musyawarah Daerah (Musda) yang dinilai terlalu dipaksakan aklamasi.

Sementara itu, Iqbal mengatakan, Partai Golkar merupakan partai paling demokratis di Indonesia. Karena secara nasional, lanjut dia, ruang untuk mencalonkan diri sebagai presiden terbuka lebar kepada siapapun yang mau mendaftar.

“pada dasarnya Partai Golkar ini betul-betul partai nasionalis dan NKRI tulen,” kata kader senior Golkar Aceh itu.

Namun, hari ini, kata dia, sangat disesalkan dengan apa yang dilakukan oleh TM Nurlif, karena melakukan oposisi terhadap Pemerintah Aceh dengan bergabung bersama KAB (Koalisi Aceh Bermartabat).

Ia menjelaskan, Partai Golkar selama hayatnya tidak pernah menjadi oposisi. Siapapun pemerintahnya pasti didukung oleh Partai Golkar. Ia mengatakan, arah tujuan Partai Golkar Aceh di bawah kepemimpinan TM Nurlif dibawa linglung tanpa arah yang jelas.

Saat ditanyai mengenai pelaporan TM Nurlif ke Pimpinan Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto, Iqbal Piyueng mengatakan, sudah ia laporkan secara media, akan tetapi jika tidak ada perbaikan dan harmonisasi di internal partai, Iqbal mengancam akan melaporkan TM Nurlif secara tertulis ke Pimpinan Umum Partai Golkar.

“Saya bingung juga, saya kan bertanya sebagai kader, ada apa dengan PP? Pemuda Pancasila yang selama ini sebagai pendukung utama saudara Nurlif yang juga kader PP, kok, tiba-tiba ada penarikan dukungan,” kata Iqbal

“Kan perlu saya pertanyakan juga, karena hampir seluruh kader PP ini merupakan kader Golkar. Jadi, ada apa ini, coba dia dijelaskan ke publik. Kenapa dia bersembunyi dibalik layar dengan dia dorong Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG), Ketua-ketua DPD tingkat II untuk bicara. Sebenarnya, ini kan panik namanya,” sambung Iqbal.

Iqbal mengaku, sebelum Ketua-ketua DPD II Golkar Aceh ini memberi penjelasan kepada media, mereka terlebih dahulu menghubungi dirinya untuk menyatakan bahwa ada perintah dari Ketua DPD Partai Golkar Aceh.

“Ketua DPD II itu telepon saya, termasuk ketua DPD II Aceh Besar itu. Sebelum dia memberi penjelasan ke media, dia ke saya dulu. Ada perintah dari ketua DPD. Sekarang, dia serba terjepit, sampai hari ini hasil Musda itu SK belum ditandatangani lagi, ini ada apa sebenarnya,” tuturnya.

Hal ini, kata Iqbal, mengindikasikan ada suatu kejanggalan atau ada yang tidak normal yang sedang terjadi pada Partai Golkar Aceh di bawah kepemimpinan TM Nurlif. Ia mengabarkan, kader-kader di bawah TM Nurlif mengeluh semua karena terlalu otoriter Partai Golkar Aceh dipimpin.

“Kami sebagai kader senior angkat bicara. Karena saluran di partai tidak jalan, ya, kita main di media. Ini kan partai publik. Publik juga harus tahu. Sesuai tagline Golkar ‘suara rakyat,’ rakyat harus tahu, ini sebenarnya ada apa,” kata Iqbal.

Saat ditanya, apakah dirinya tahu permasalahan internal yang terjadi antara PP dengan TM Nurlif, Iqbal mengaku tidak tahu, karena itu masalah internal PP. Akan tetapi, lanjut Iqbal, yang menjadi pertanyaannya ialah kenapa sampai terjadi kejadian demikian.

“Karena kita menginginkan PP ini solid dan mendukung Golkar serta mendukung Nurlif. Intinya mendukung partai lah, masalah tidak mendukung Nurlif persoalan kedua itu. Saya minta PP tetap solid untuk mendukung Golkar ini. Karena saya juga kader PP,” ungkap Iqbal.

Kader Senior Partai Golkar Aceh itu meminta TM Nurlif supaya ada perbaikan. Iqbal mengaku tidak memaksa mundur Ketua DPD Partai Golkar Aceh yang sekarang, ia hanya ingin mengingatkan TM Nurlif supaya sadar.

“Coba diperbaiki lah, saya juga tidak memaksa dia mundur, tapi kita ingin dia lebih sadar lah. Kenapa saya bicara mundur, karena saluran partai sudah macet, dan partai ini seperti milik pribadi. Buktinya sekarang, coba lihat di DPD partai itu, siapa yang datang. yang saya lihat hanya mobil saja banyak di depan, di belakang tiap hari main gaple. Partai apa ini,” kata Iqbal.

“Kita sudah bangun bagus jauh-jauh hari, musala kita perbaiki semua kita rehab. Dulu jamaah hidup lima waktu, sekarang jadi begini, salah siapa ini, ada apa ini sebenarnya. Kan sangat disayangkan,” sambung Iqbal.

Iqbal mengatakan, Golkar Aceh sektor lainnya untuk saat ini belum bicara. Namun, secara pribadi, kata Iqbal, mereka sudah berkomunikasi semua dengan dirinya.

Selain itu, ia meminta TM Nurlif untuk tidak panik. Jika pun ada kader lainnya yang ingin menanyakan sesuatu, Iqbal berharap, Ketua DPD Partai Golkar Aceh itu mampu menjawab dan memberi pernyataan.

“Gentelmen dong. Kita bicara tidak pribadi disini, saya selaku senior partai berhak angkat bicara. Saya punya hak suara, 40 tahun lebih saya di Partai ini. Dan saya tidak ada niatan untuk menjadi Dewan, menjadi apa pun itu, tidak ada. Cuma, kita orang Golkar adalah orang yang realis,” pungkas Iqbal.

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda