DIALEKSIS.COM | Idi - Dalam upaya memastikan suksesnya Pemilihan Umum di Kabupaten Aceh Timur, tim distribusi logistik yang terdiri dari TNI, Polri, Linmas, KPPS dan Pengawas TPS menghadapi tantangan besar dengan menembus jalan terjal di pedalaman. 

Meskipun kondisi jalan yang sulit dihadapi, mereka dengan tekun mengirimkan logistik ke pusat-pusat pemungutan suara di wilayah yang terpencil.

Adapun desa yang harus diantar menggunakan boat (Perahu Tradisional) yang berada di wilayah Kecamatan Simpang Jernih, Kabupaten Aceh Timur antara lain Desa Melidi, Desa HTI Ranto Naro, Desa Tampor Bor, Desa Tampor Palo, dan Desa Rantau Panjang. Sedangkan tiga Desa lainnya yakni Desa Simpang jernih, Desa Pante Kera, Desa Batu sumbang bisa menggunakan jalan darat dengan menggunakan motor.

Dengan semangat membara, para petugas distribusi logistik berusaha mengatasi rintangan alam dan mencapai setiap daerah terpencil demi memastikan setiap pemilih memiliki akses yang setara terhadap hak suaranya.

Babinsa Ramil 10/Simpang Jernih Koptu Mahyudin Batubara saat mengantarkan surat suara di Desa Rantau Panjang, menyatakan, 

“Kami menyadari bahwa tugas ini tidak mudah, namun keterlibatan kami sangat penting untuk memastikan seluruh proses pemungutan suara berlangsung lancar. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan tugas ini dengan penuh dedikasi," ucap Babinsa Ramil 10/Simpang Jernih Koptu Mahyudin Batubara saat mengantarkan surat suara di Desa Rantau Panjang.

Pemerintah setempat juga memberikan dukungan penuh terhadap upaya distribusi logistik ini. Dandim 0104/Aceh Timur Letkol Inf Tri Purwanto, S.I.P, menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras tim. 

“Ini adalah bukti nyata semangat demokrasi yang kuat di tengah-tengah masyarakat kami. Kami bangga dengan kerja keras mereka untuk menjaga integritas dan partisipasi dalam proses pemilihan,” katanya.

Meski dihadapkan pada berbagai rintangan, distribusi logistik ini menjadi cermin semangat juang untuk memastikan setiap warga dapat berpartisipasi dalam demokrasi,“ pungkas perwira menengah yang berpangkat melati dua di pundak itu. [kim]