Beranda / Berita / Aceh / Tembakau Aceh Punya Potensi Besar Bangkitkan Pertumbuhan Ekonomi

Tembakau Aceh Punya Potensi Besar Bangkitkan Pertumbuhan Ekonomi

Senin, 17 Juli 2023 23:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Bea Cukai Aceh Safuadi. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Kepala Bea Cukai Aceh Safuadi mengatakan, tembakau Aceh memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, sehingga mampu membangkitkan perekonomian masyarakat.

Menurutnya, salah satu potensial itu bisa dilihat dari cukup luasnya kebun tembakau di Aceh yang mencapai 2.888 Ha dengan produksi 2.597 ton per tahun.

Dimana satu hektare lahan bisa mendatangkan keuntungan Rp16 juta bagi petani. Kedua, tembakau Aceh memiliki cita rasa khusus yang tidak dimiliki daerah lain.

Dengan Demikian, kata Safuadi, berbagai keunggulan serta keistimewaan tersebut, bisa menjadi daya tarik bagi para investor untuk melakukan investasi di bidang Industri Hasil Tembakau.

Sehingga, lanjutnya, bisa menjadi peluang bagi perekonomi Aceh, seperti dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan semua entitas petani akan melakukan produksi.

Untuk itu, kata Safuadi, Kanwil Bea Cukai Aceh terus menggenjot pertumbuhan Industri Hasil Tembakau (IHT) untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat.

Salah satunya harus mampu membangun industri hasil tembakau di Aceh, dengan begitu Aceh dapat dana bagi hasil cukai.

"Kita punya lahan sangat luas, dan kita juga punya pekerja yang bisa dipekerjakan di industri. Saya berharap dukungan dari semua stakeholder bergerak untuk bekerja secara bersama, dan memberikan dukungan munculnya industri," kata Safuadi dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).

Saat ini, kata Safuadi, pihaknya sudah memberikan izin kepada tujuh pabrik rokok yang telah mengantongi izin produksi. Namun kapasitas produksinya masih rendah. Untuk itu ia berharap agar hadirnya industri tembakau di Aceh.

"Kita harus memberikan karpet merah bagi investor, yang pasti nantinya akan memberikan dampak ekonomi bagi Aceh luar biasa," pungkasnya. [IP]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda