kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Terkait Pemilihan Rektor UTU, SEMMI Aceh Barat: Tidak Harus Profesor Jadi Rektor

Terkait Pemilihan Rektor UTU, SEMMI Aceh Barat: Tidak Harus Profesor Jadi Rektor

Minggu, 10 April 2022 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Foto: Ist


DIALEKSIS.COM | Aceh Barat - Sebagai mana yang sudah diketahui bahwasanya 5 ( lima) bakal calon (Balon) Rektor Universitas Teuku Umar dari berbagai sumber informasi yang beredar dan berita di media bahwasanya data para calon sudah terverifikasi dan dinyatakan lulus dalam tahap administrasi. 

"Oleh karena itu kami berharap semoga proses selanjutnya mengenai pemaparan visi dan misi harus jelas dan berintegritas tinggi yang bisa membawa perubahan terhadap masa Depan Universitas Teuku Umar agar lebih unggul dan mampu membangun dan mengembangkan sayapnya hingga ke kancah nasional nantinya." Sebagaimana press rilis dikirimkan ke dialeksis.com Minggu 10/04/2022.

Ketua Umum SEMMI (Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia) Cabang Aceh Barat Rahayu Emelda mengatakan, mahasiswa dan para tokoh intelktual yang berada di pesisir pantai Barat Selatan (Aceh) sangat berharap semoga rektor yang terpilih nantinya adalah merupakan sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan dan melanjutkan berbagai kemajuan yang sudah dicapai selama ini.

Rahayu juga menambahkan bahwa, Kampus Universitas Teuku Umar perlu sosok yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan kampus tercinta di masa kini dan juga masa depan tentunya, maka tidak etis jika persoalan Pemilihan rektor digiring seolah hanya orang yang jabatan Profesor yang mampu. Saya harap teman – teman diluar UTU perlu menggaris bawahi menjadi rektor tidak harus Profesor, dan Profesor itu hanya jabatan akademik bukan gelar. 

“ Yang UTU perlukan, adalah orang yang faham melanjutkan capaian dari Prof Jasman rektor sekarang dan faham psikologis warga UTU, kita bisa lihat rektor IPB pada saat terpilih sebagai rektor belum menjabat sebagai profesor, dan juga beberapa universitas ternama di Indonesia seperti UNAS, USU, UNIB dan sebagainya ” Ungkap Rahayu yang juga mahasiwa Univeritas Teuku Umar.

Harapan nya terhadap Kampus terbaik di pantai Barat Selatan (Aceh) itu agar dalam upaya dalam pemilihan rektor nantinya adalah tidak ada oknum-oknum yang ingin menjegal atau menjatuhkan kandidat satu sama lain ini, apa lagi mencoba menggiring seolah–olah rektor harus orang Kabupaten A atau kabupaten B.

“ saya harap segera dihentikan upaya menggiring opini publik bahwa rektor harus dari orang kabupaten A karena disitu letak kampus misalnya, kita orang Barat selatan harus terbuka dan menjauhkan sikap – sikap seperti itu”.

Rahayu Emelda, menegaskan bahwasanya untuk menjadi Rektor tidaklah harus menjadi Profesor disebabkan tidak ada berkaitan dengan jawaban tersebut adapun profesor itu bukanlah salah satu syarat untuk menjadi Rektor Universitas banyak kok Rektor-Rektor dari universitas lain yang tidak menyandang jawabatan profesor yang harus diketahui proses itu bukanlah gelar namun hanyalah sebatas jabatan akademik saja.

Ketum SEMMI Aceh Barat tersebut mengatakan semoga tidak ada lagi tokoh-tokoh yang mencoba menggiring opini terkait Kandidat Rektor UTU apalagi membodoh-bodohi masyarakat mengenai jabatan akademik profesor itu. tegasnya Rahayu Emelda yang juga sebagai Demisioner Wakil BEM FKM UTU periode 2020-2021.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda