kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tgk Yusran Hadi: Bergembiralah Sambut Ramadan dengan Perbanyak Ibadah

Tgk Yusran Hadi: Bergembiralah Sambut Ramadan dengan Perbanyak Ibadah

Sabtu, 16 Maret 2024 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Ketua MIUMI Aceh, Muhammad Yusran Hadi. [Foto: Naufal Habibi/Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, Muhammad Yusran Hadi mengingatkan dan mengajak umat Islam untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya yaitu dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini dengan memperbanyak ibadah padanya.

"Kita wajib bersyukur kepada Allah ta’ala atas pemberian nikmat-Nya yang besar ini yaitu dipertemukan kita oleh Allah ta’ala dengan bulan Ramadhan tahun ini. Dengan demikian, kita masih diberi kesempatan oleh Allah ta’ala untuk meraih berbagai keutamaan yang disediakan oleh Allah ta’ala pada bulan Ramadhan ini," kata Ustad Yusran dalam ceramah yang dihadiri Dialeksis.com, Jumat (15/3/2024).

Ustad Yusran mengatakan barangkali pada bulan Ramadhan lalu, ibadah tidak maksimal dan tidak pula berkualitas (yaitu tidak sesuai petunjuk Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam). Karena ibadah tanpa mengikuti Sunnah Nabi shallahu 'alaihi tidak akan diterima oleh Allah ta'ala. 

Maka, pada bulan Ramadhan tahun ini diberi kesempatan oleh Allah ta’ala untuk memperbaikinya agar ibadah menjadi maksimal dan berkualitas sehingga dapat meraih berbagai keutamaan bulan Ramadhan.

"Bersyukurlah orang-orang yang dipertemukan dengan Ramadhan tahun ini. Betapa banyak orang-orang yang kita cintai (ayah, ibu, anak, istri, suami, keponakan, sepupu, mertua, guru, dan sahabat kita) tidak dipertemukan dengan bulan Ramadhan tahun ini, karena mereka telah dipanggil oleh Allah ta’ala (meninggal dunia) untuk menghadap kembali kepada-Nya terlebih dahulu sebelum kedatangan bulan Ramadhan," ujarnya.

Ustad Yusran juga menjelaskan berbagai keutamaan bulan Ramadhan sesuai dengan Sunnah Nabi shallahu 'alaihi wa sallam. 

Ketika bulan Ramadhan datang, umat islam dianjurkan menyambutnya dengan memberi kabar gembira kepada umat Islam mengenai keutamaannya. 

Hal ini berguna agar umat Islam termotivasi untuk memperbanyak ibadah pada bulan ini. Hal ini sesuai dengan sunnah Rasul shallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau memberi kabar gembira kedatangan bulan Ramadhan kepada para sahabat dengan menjelaskan berbagai keutamaannya. 

"Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Ketika bulan Ramadhan datang, Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Telah datang kepada kalian syahrun mubarak (bulan yang diberkahi). Diwajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pada bulan tersebut pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Padanya juga terdapat suatu malam (yang ibadah padanya) lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang terhalang kebaikan pada malam tersebut, maka ia telah terhalang dari kebaikan tersebut.” (HR. Ahmad, An-Nasa’i dan Al-Baihaqi)," ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa dalam hadits ini, Rasulullah menjelaskan keutamaan bulan Ramadhan yaitu bulan Ramadhan merupakan bulan keberkahan. 

"Keberkahan ini mencakup keberkahan dunia dan akhirat berupa keberkahan pahala yaitu diliparkangandakan pahala amal shalih padanya dan keberkahan dunia yaitu ditambah rezki," ujarnya.

Selain itu, pada bulan Ramadhan dibuka pintu-pintu surga. Maksudnya, umat islam diberi peluang untuk masuk surga dengan cara melakukan ibadah pada bulan ini yaitu puasa, shalat tarawih, shalat tahajjuj, shalat Witir, tadarus Al-Qur'an (yakni membaca Al-Qur'an, memahaminya, mengkhatamkannya, menghafalnya, dan mempelajarinya).

"Sekarang pilihan ada pada kita. Jika ingin masuk surga, maka lakukanlah ibadah dan perbanyaklah. Bila tidak, maka kita tidak bisa masuk surga. Berarti kita sendiri yang tidak mau masuk surga," ujarnya. 

Ia menjelaskan keutamaan lainnya yaitu ditutup pintu-pintu neraka. Maksudnya umat islam tidak diberi kesempatan untuk berbuat maksiat. Karena bulan Ramadhan itu bulan ibadah dan ketakwaan. 

"Terlebih lagi ibadah puasa dapat mencegah maksiat sebagaimana ditegaskan oleh Nabi shallahu 'alaihi wa sallam," pungkasnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda