kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / TP PKK Aceh Dukung Pelaksanaan Kampung KB

TP PKK Aceh Dukung Pelaksanaan Kampung KB

Selasa, 08 Oktober 2019 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Istri Plt Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati menampaikan materi pada Rapat Kordinasi Teknis (Rakornis) Program Kependudukan, Keluarga berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang digelar BKKBN Aceh, Selasa (8/10/2019) di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh. [Foto: Humas Aceh]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Tim Penggerak PKK Aceh terus memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Kampung Keluarga Berencana (KB) di Aceh. Sebanyak 10 program pokok PKK juga akan disinergikan dengan program kampung KB demi terwujudnya keluarga berkualitas.

"PKK memiliki struktur organisasi yang berjenjang, dari tingkat provinsi sampai dengan gampong, itu semua bertugas menjalankan program pokok PKK di masyarakat," kata Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, saat menjadi narasumber pada Rapat Kordinasi Teknis (Rakornis) Program Kependudukan, Keluarga berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) yang digelar BKKBN Aceh di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Selasa (8/10/2019).

Menurut Dyah, program kampung KB penting sekali didukung karena tidak hanya mengatur perencanaan keluarga tapi juga memberikan edukasi bagi masyarakat agar terciptanya keluarga berkualitas dan sehat.

Selain itu, jika keluarga berkualitas terwujud, lanjut Dyah, maka program PKK juga ikut sukses, termasuk dalam pencegahan stunting terhadap balita.

"Di wilayah kampung KB saya sarankan pencegahan stunting harus dilihat, di 500 kampung KB juga harus ada rumoh gizi dan rumoh gizi dari PKK juga harus jalankan program kampung KB," tutur Dyah.

Dalam mendukung pelaksanaan kampung KB, kata Dyah, PKK juga bertugas sebagai penggerak untuk memperhatikan setiap keluarga di masyarakat. Terutama ibu hamil dan anak-anak, agar menjaga pola hidup sehat dan bersih.

Sebagai penyuluh, tutur Dyah, Kader PKK Aceh menyampaikan informasi penting pada keluarga dan masyarakat terkait pentingnya mendewasakan usia perkawinan atau menunda hamil pada usia 21-35 tahun dan manfaat ber KB untuk mengatur kehamilan.

"Selain itu, kita juga melakukan penyuluhan mengenai pentingnya gizi dan imunisasi pada ibu hamil, kesehatan waktu hamil dan ketika melahirkan," ujar Dyah.

Untuk di ketahui, Aceh saat ini memiliki 583 kampung KB. Pemerintah pusat memberikan dukungan dana untuk kampung tersebut dalam menjalankan program keluarga berencana.

Rapat Kordinasi Teknis (Rakornis) tersebut diikuti oleh unsur TNI, PKK, dan mitra lainnya. (h/rel)


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda