Kegiatan ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga bagian dari budaya lokal yang telah mengakar kuat di Tanah Gayo.
Perlombaan merpati kolongan kini rutin digelar dua pekan sekali di Dermaga Keramat Mupakat, Kecamatan Lut Tawar, dan menjadi agenda tetap yang dinanti-nantikan para penggemar dari berbagai daerah.
Panitia turnamen, Saputra Mahara, mengatakan lomba berikutnya akan digelar pada 21-22 Juni 2025. Peserta tidak hanya berasal dari Aceh, tetapi juga dari luar daerah seperti Medan, Banda Aceh, dan Lhokseumawe.
“Jumlah peserta mencapai 60 orang. Setiap orang bisa membawa lebih dari satu burung, tapi rata-rata menurunkan 4 hingga 7 ekor merpati dalam setiap sesi,” ujar Saputra kepada Dialeksis.com, Jumat (20/6/2025).
Sistem perlombaan cukup sederhana namun menegangkan. Merpati yang paling cepat mendarat setelah dilepas dari ketinggian akan dinobatkan sebagai pemenang.
Total hadiah yang disediakan mencapai Rp6 juta, ditambah piala dan piagam penghargaan. Namun menurut Saputra, bukan hadiah yang menjadi daya tarik utama, melainkan nilai kebersamaan dan semangat kekeluargaan yang terbangun di antara para peserta.
“Meskipun hadiahnya tidak besar, tapi semangat dan kecintaan terhadap merpati adalah yang paling utama,” katanya.
Masyarakat yang ingin menyaksikan perlombaan ini dipersilakan datang langsung ke lokasi. Pertandingan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dan terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya.