Trans Continent Bisa Tarik PMA Untuk Investasi di Aceh
Font: Ukuran: - +
Peletakan batu pertama pembangunan Pusat Logistik Berikat dan Pergudangan Terpadu milik PT. Trans Continent di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar, pada Sabtu 31 Agustus 2019. (Foto: Humas Setda Aceh)
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meresmikan Pusat Logistik Berikat dan Pergudangan Terpadu milik PT. Trans Continent di Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong. Perusahaan milik putra Aceh Utara itu, kata Nova menjadi lokomotif untuk menarik perusahaan-perusahaan lain untuk ikut berinvestasi di Aceh.
"(Trans Continent) Bisa menarik kawan-kawan yang terutama perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)," kata Nova di Ladong, Sabtu 31/08.
Nova berharap dengan beroperasinya PT. Trans Continent dapat menjadi pemantik bagi perusahaan lain untuk melihat bahwa KIA Ladong sangat efektif untuk dijadikan lokasi berinvestasi. Setidaknya hal itu bisa dimulai pada tahun 2020 mendatang. Apalagi, posisi strategis KIA Ladong diyakini sangat menguntungkan investor.
"Tentu banyak keuntungan yang didapat perusahaan. Ada harga yang terpangkas, jarak dan waktu yang terpangkas," kata Nova. "Yang pasti semua keuntungan adalah untuk rakyat."
Hal tersebut didasari letak KIA Ladong yang hanya beberapa kilometer saja dari Pelabuhan Internasional Malahayati, pelabuhan yang dikelola PT. Pelindo 1. Di sisi KIA Ladong juga terdapat PLTMG berkapasitas 50 Mw miliknya PLN Jawa-Bali yang bakal segera beroperasi.
Pemerintah juga bakal membangun infrastruktur pendukung, sehingga pengusaha terbantukan ketika hendak berinvestasi di KIA Ladong. Mereka yang punya komitmen menjadi pelopor pembangunan industri juga akan diberikan berbagai kemudahan, mulai dari perizinan hingga intensif sewa.
"Lokasi ini akan jadi kota satelit kota Banda Aceh. Gairah ekonomi masyarakat bisa berkembang dam obsesi kita menurunkan angka kemiskinan bisa dimulai dari sini," kata Nova.
CEO Trans Continent, Ismail Rasyid, mengatakan dengan adanya gudang berikat di KIA Ladong, akan membuka dan mempermudah jalur perdagangan baik dari dalam maupun ke luar negeri. Apalagi lokasi KIA Ladong sangat mendukung dikarenakan tol laut juga sudah dikoneksi oleh PT. Pelni.
"Insya Allah beberapa industri besar lainnya akan segera masuk. Sebagai pionir, saya akan berusaha maksimal," kata Ismail Rasyid.
Ismail Rasyid mengatakan, Pusat Logistik Berikat ini nantinya akan dijadikan tempat transit dan penimbunan barang baik domestik dan internasional dalam jangka waktu tertentu. Dengan demikian, akan memangkas jalur dan melancarkan distribusi barang dari hulu hingga ke hilir. Artinya, akan ada efesiensi biaya logistik sehingga biaya produksi akan lebih kecil dan daya saing produk lokal akan meningkat.
Ismail Rasyid berharap, sebagai pionir yang memanfaatkan keberadaan KIA Ladong, ia bisa membantu pemerintah untuk meraih kembali legacy Aceh yang pernah berjaya di masa lalu.
Direktur PT. Pembangunan Aceh (PEMA) Zubir Sahim, mengatakan Trans Continent merupakan perusahaan pertama yang melakukan groundbreaking di KIA Ladong. Ia berharap beberapa perusahaan lain juga bisa segera melakukan kegiatan serupa.
"Dengan adanya perusahaan yang mulai melakukan kegiatan di KIA Ladong, akan berdampak pada pembangunan ekonomi dan memberi nilai tambah," kata Zubir Sahim.
Safwadi Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Aceh, mengatakan pihaknya akan memberi kemudahan bagi investor yang mengurus segala perizinan di Kanwil Bea Cukai Aceh. Semua layanan di kantornya, kata Safwandi bakal selesai dalam 10 menit lewat layanan landing page services. (pd)