Jum`at, 10 Oktober 2025
Beranda / Berita / Aceh / Trans Jantho, Si Biru Adem yang Jadi Andalan Warga Aceh Besar

Trans Jantho, Si Biru Adem yang Jadi Andalan Warga Aceh Besar

Kamis, 09 Oktober 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Trans Jantho, moda transportasi publik yang kini menjadi andalan warga Aceh Besar. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Jantho - Setiap pagi di depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh Besar, deru mesin bus biru bercorak putih terlihat tenang namun pasti.

Dialah Trans Jantho, moda transportasi publik yang kini menjadi favorit baru warga Aceh Besar. Bus ini bukan hanya sekadar kendaraan, tetapi juga simbol kemajuan layanan publik yang menghubungkan kota di pedalaman dengan pusat aktivitas pemerintahan di Jantho.

Salah satu penumpang setianya, Zainal, seorang warga Indrapuri yang juga peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan Berbasis Konten Budaya Lokal Tahun 2025 yang digelar di Jantho, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Trans Jantho.

Saat ditemui media dialeksis.com di halte depan Dishub Aceh Besar pada Kamis (9/10/2025), Zainal berbagi cerita tentang pengalamannya menggunakan bus biru itu.

“Tahun lalu saya masih mengendarai sepeda motor pulang-pergi Indrapuri-Jantho sejauh sekitar 30 kilometer. Cukup melelahkan dan boros biaya,” ujarnya sambil tersenyum.

“Sekarang, dengan adanya si biru Trans Jantho, kami masyarakat kecil ini sangat terbantu. Pulang-pergi tanpa biaya, dan rasanya nyaman sekali,” tambahnya.

Bus Trans Jantho melayani rute Lambaro - Blang Bintang - Jantho via jalan tol. Operasionalnya sepenuhnya gratis, difasilitasi oleh Dinas Perhubungan Aceh.

Bus ini dirancang tidak hanya untuk para ASN yang bekerja di pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Besar, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum yang ingin bepergian ke Jantho.

Selain untuk ASN, bus ini juga bisa digunakan oleh masyarakat umum yang memiliki urusan di Kota Jantho. Mereka yang membawa sepeda motor pun bisa menitipkan kendaraannya di tempat penitipan yang kini banyak tersedia di sekitar kawasan Lambaro.

Fasilitas bus ini cukup memadai yaitu tempat duduk empuk, pendingin udara, dan suasana perjalanan yang tenang membuat banyak warga lebih memilih Trans Jantho dibandingkan kendaraan pribadi.

“Tempatnya adem dan tenang. Sopir serta petugasnya juga ramah, jadi kita merasa nyaman sepanjang perjalanan. Bukan cuma nyaman, tapi juga hemat waktu. Bus lewat tol, jadi cepat dan bebas macet," ujar Zainal.

Trans Jantho beroperasi rutin setiap hari kerja. Sejak Januari 2021, setiap pukul 07.00 pagi, bus ini telah siap berangkat dari kawasan Simpang Lambaro, Aceh Besar.

Rute tol yang ditempuh membuat waktu perjalanan lebih efisien. Jika dulu perjalanan Banda Aceh“Jantho bisa memakan waktu hampir dua jam lewat jalur biasa, kini hanya sekitar 40 menit dengan Trans Jantho.

Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub Aceh Besar, Herdiansyah, dalam keterangannya kepada Aceh Transit yang dilansir media dialeksis.com menjelaskan, pengoperasian Trans Jantho merupakan program Bupati Aceh Besar untuk menyediakan transportasi massal yang efisien tanpa mengganggu rute angkutan umum milik masyarakat.

“Bus Trans Jantho kita operasikan melalui jalan tol, agar tidak mengganggu jalur angkutan umum lain yang melewati Lambaro - Sibreh - Indrapuri - Seulimum - Simpang Jantho,” jelasnya.

Ia menjelaskan sebelum adanya tol dan Trans Jantho, perjalanan ke kantor menjadi tantangan tersendiri. Kini, dengan adanya moda transportasi gratis dan nyaman ini, mobilitas para ASN dan warga menjadi jauh lebih mudah.

“Kalau dulu banyak yang malas ke Jantho karena jauh dan capek di jalan, sekarang sudah tidak lagi. Ada Trans Jantho, adem, cepat, dan gratis,” tutupnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
bank aceh