kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Tuai Banyak Masalah, Dinas Pendidikan Dayah Aceh Perlu di Investigasi

Tuai Banyak Masalah, Dinas Pendidikan Dayah Aceh Perlu di Investigasi

Rabu, 27 April 2022 11:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : fatur
Usman Lamreung. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang diisukan miliki banyak permasalahan yang berlangsung lama ini sudah menjadi isu yang tak terelak lagi.

Beberapa waktu lalu, pihak kepolisian mengankan seorang pria asal Pidie karena mengiming-imingkan proyek di Dinas Pendidikan Dayah Aceh. Namun, pelaku meminta korban untuk mengirim sejumlah uang Rp 60 juta terlebih dahulu.

Salah satu Pengamat Sosial dan Politik, Usman Lamreung juga merespon terkait hal tersebut. Dirinya mengatakan, Dinas Pendidikan Dayah Aceh selama ini tidak lepas sorotan publik Aceh, pasalnya banyak temuan proyek bermasalah hasil audit BPK sejak tiga tahun terakhir, ditambah lagi baru-baru ini kepolisian menangkap seorang pria yang mengiming-iming proyek di Dinas Pendidikan Dayah Aceh pada salah satu masyarakat. 


“Ini menandakan ada yang tidak beres dalam tata kelola birokrasi dan anggaran di dinas tersebut, maka sudah sepatutnya persoalan tersebut serius diproses oleh pihak penegak hukum, untuk membongkar berbagai dugaan penyelewengan anggaran atau berkerjasama dengan pihak-pihak lain,” ucapnya kepada Dialeksis.com, Rabu (27/4/2022).


Dalam hal ini, Usman lamreung menegaskan, Kepolisian harus melakukan penyelidikan memastikan tersangka tersebut ada hubungan dengan pihak dinas atau tidak. 


“Dinas Pendidikan Dayah Aceh adalah bagian dari lembaga keistimewaan Aceh, namun selama ini acap sekali jadi sorotan publik, lantaran ketidakcakapan dalam pengelolaan anggaran, malah menjadi banyak temuan hasil audit BPK sampai ke dugaan korupsi,” sebutnya.


Lanjutnya, ini juga menandakan Gubernur Aceh dalam penepatan kepala dinas orang yang tidak tepat dan tidak cakap. 


“Ditambah lagi dengan lemahnya pengawasan terhadap proses pengadaan barang dan jasa, menyebakan membuka peluang-peluang dugaan kong-kalikong dalam pelaksanaan tender, sehingga proses tender hanya memenuhi admnistrasi sedangkan sang pemenang sudah ada,” ujarnya.


Kemudian, Dia juga menyoroti Lemahnya pengawasan berakibat kurangnya transparansi. Sehingga ada celah calo bermain, dan ini membuktikan terjadi di Dinas Pendidikan Dayah Aceh, dengan ditangkapnya salah satu orang yang mengiming-iming proyek pada salah satu masyarakat.


“Maka sudah sepatutnya pemerintah Aceh, khususnya Dinas Pendidikan Dayah Aceh harus mengklarifikasi perkara ini ke ruang publik, agar dugaan-dugaan publik dinas tersebut semakin tajam, hingga bisa menyebabkan ketidakpercayaan masyarakat pada salah satu lembaga keistimewaan Aceh tersebut pudar dan hilang,” ujarnya lagi.


Usman Lamreung menegaskan, sudah seharusnya Gubernur Aceh sebagai kepala daerah harus ikut bertanggung jawab dengan memanggil dan meminta penjelasan pada bawahannya Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh.

“Jika sudah masuk proses hukum lanjutkan saja, jika ditemukan indikasi kuat penyelewengan tindak siapaun pelakunya,” pungkasnya.


Baru-baru ini pernyataan Samsul Bahri alias Tiyong dalam laman Facebooknya menyampaikan sebuah pernyataan yang mengejutkan yaitu, “Mansur Kasi Sarpras di duga jadi mafia binaan Kadis Dayah #hatihatipakmansur ya,” sebutnya dalam status di laman Facebooknya.


Lanjut lagi, Usman Lamreung mengatakan, dikepemimpinan Kadis Dayah Aceh saat ini dengan maraknya kasus yang tersebar dalam pemeberitaan media online seperti penangkapan seorang pria karena mengimingkan proyek di Dinas Pendidikan Dayah Aceh, maka penting sekali bagi Gubernur Aceh untuk mengevaluasi dan menggantkan dengan sosok yang baru.


“Dalam implementasinya, ada beberapa oknum yang bermain di Dayah perlu ditindak, sehingga benar-benar Dinas Dayah Aceh fokus untuk meningkatkan dunia pendidikan Aceh jadi lebih baik di Aceh,” ungkapnya.


“Permainan oknum Dinas Dayah pada pernyataan Tiyong perlu dilakukan investigasi oleh pihak internal pemerintah Aceh, maupun eksternal yang peduli terhadap Pendidikan Dayah Aceh,” pungkasnya. [ftr]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda