kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Turis Asing Curhat Kesulitan Tarik Uang Tunai, Ini Respon Disbudpar Aceh

Turis Asing Curhat Kesulitan Tarik Uang Tunai, Ini Respon Disbudpar Aceh

Sabtu, 27 Agustus 2022 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Seorang turis saat menyampaikan keluhannya lewat video yang di upload akun Tiktok @Fendra_tryshanie, di Banda Aceh, Sabtu (27/8/2022). [Foto: ANTARA/HO/Akun Tiktok Fendra]


DIALEKSIS.COM | Aceh - Video wisatawan asing asal Australia yang curhat dan mengeluh lantaran kesulitan menarik uang tunai di sejumlah anjungan tunai mandiri (ATM) saat berwisata di Aceh beredar luas di berbagai media sosial.

Sebab, kartu ATM mereka tidak bisa digunakan untuk melakukan penarikan uang di mesin Bank Aceh Syariah (BAS) dan Bank Syariah Indonesia (BSI). Alhasil, wisatawan asing itu terpaksa meminjam uang kepada rekan mereka lantaran kehabisan uang tunai untuk kebutuhan makan dan lainnya.

“Saya dalam perjalanan bersama mereka, jadi ATM mereka tidak bisa digunakan disini, jadi mereka (wisatawan) terpaksa menggunakan uang kami untuk kebutuhan,” kata Fendra, warga Aceh yang ikut mendampingi wisatawan tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengatakan pihaknya terus berupaya menyiapkan seluruh fasilitas pendukung yang dibutuhkan para wisatawan.

Disbudpar juga mendukung langkah perbankan di Aceh untuk memproses izin acquirer mesin ATM dari VISA, agar turis asing bisa melakukan penarikan uang secara tunai.

“Terkait persoalan itu, kita dukung penuh langkah perbankan di Aceh yang tengah memproses izin tersebut, agar dapat melayani penarikan uang tunai dari kartu ATM milik bank-bank luar negeri,” ujar Almuniza, Sabtu (27/8/2022).

Sebagai informasi, Disbudpar tengah memperkuat posisi Aceh sebagai daerah yang memiliki destinasi wisata unggulan di Indonesia melalui promosi pariwisata hingga pengembangan wisata berkelanjutan pasca-pandemi Covid-19.

Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Aceh. Namun, lanjut Almuniza, dukungan dari semua stakeholder sangat diperlukan untuk meningkatkan industri pariwisata di Aceh.

Almuniza berharap, proses izin acquirer mesin ATM dari VISA yang tengah dilakukan pihak perbankan segera terealisasi, sehingga kasus serupa tidak terulang kembali.

“Semoga hal-hal seperti ini tidak terulang lagi, mengingat kita tengah menggencarkan promosi pariwisata pasca pandemi Covid-19 dan terus berupaya menyiapkan seluruh fasilitas pendukung yang dibutuhkan para wisatawan, baik itu melalui pengembangan-pengembangan destinasi wisata hingga hal lainnya,” pungkasnya. [DBP]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda