kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Ulah Kepala Sekolah MIN 55 Bireuen, Seorang Anak Alami Trauma

Ulah Kepala Sekolah MIN 55 Bireuen, Seorang Anak Alami Trauma

Senin, 21 Februari 2022 22:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fajri Bugak

Kepala Sekolah MIN 55 Bireuen Mudassir S.Ag. [Foto: Ist.]


DIALEKSIS.COM | Bireuen - Akibat tindakan prilaku tak baik yang diperlihatkan oleh oknum Kepala Sekolah MIN 55 Bireuen Mudassir S.Ag, seorang siswa sekolah tersebut dikabarkan mengalami trauma dan tidak mau sekolah lagi.

Informasi yang diperoleh Dialeksis.com kejadian tersebut terjadi pada hari Selasa (15/2/2022) pagi. Saat itu, Mudassir meluapkan sikap emosi marah-marah kepada salah seorang penjual jajanan di kantin sekolah tersebut.

Kebetulan saat Mudassir meluapkan emosinya dilihat langsung oleh salah seorang siswa di sekolah tersebut yang tak lain merupakan anak dari penjual jajanan di kantin sekolah. Karena siswa tersebut masih di bawah umur, akibatnya siswa MIN 55 mengalami trauma tidak mau sekolah lagi.

Kepada Dialeksis.com, Art (35), penjual jajanan sekolah tersebut mengaku insiden itu terjadi pada hari Selasa pagi (15/2/2022). Saat itu,  ia bersama anaknya baru saja mengangkut makanan jajanan untuk diletakan di kantin sekolah. Secara spontanitas dengan penuh emosi datang Kepala MIN 55 Bireuen, langsung marah-marah mengeluarkan kata-kata tak sopan dan meminta barang makanan sekolah untuk dilempar, dibuang saja.

“Uroe Senin Baroe pakon hana ka meukat, menyo hana ka meukat baroe, uroe-uroenyo bek ka meukat chit. Yang pha barang-barang ta rhom lam pageu jeh (Kemarin hari Senin kenapa tidak jualan? Kalau tidak berjualan kemarin, hari ini jangan jualan juga. Yang pass semua barang kita lemparkan dalam pagar saja),” katanya mengulang perkataan Mudassir.

Anehnya padahal yang tidak berjualan pada Hari Senin (14/2/2022) itu bukan dirinya sendiri, melainkan ada tiga orang lain yang juga penjual tetap di kantin MIN 55 Bireuen. 

Kata Art, akibat persitiwa tersebut ia mengaku sedih lantaran Mudassir meluapkan kekesalannya hanya pada satu orang. 

“Yang kena marah saya sendiri. Yang paling sedih, saya dimarahi di depan anak saya yang juga siswa disini. Anak saya mengalami trauma, tidak mau sekolah lagi," kata Art kepada Dialeksis.com, Senin (21/2/2022).

Pasca kejadian tersebut, kata Art, sampai saat ini ia sudah berusaha membujuk anaknya untuk belajar sekolah lagi. Namun sampai saat ini anaknya masih trauma merasa takut melihat wajah Mudassir kepala MIN 55 Bireuen, tidak mau sekolah.

Kepala MIN 55 Bireuen Mudassir, S.Ag dikonfirmasi Dialeksis.com membenarkan bahwa ia sempat marah, tetapi menurutnya kemarahan tersebut hanya marah biasa. 

Namun Mudassir mengaku sudah lupa pada saat meluapkan kemarahannya apakah ada anak dari penjual jajanan sekolah. 

“Memang ada saya katakan begini. Pakon Uroe Senin Baroe pakon hana ka meukat, menyo hana ka meukat baroe, uroe-uroenyo bek ka meukat. Nyoe menyoe neumeukat yang pha barang-barang ta rhom lam pageu jeh,” jelas Mudassir dalam bahasa Aceh, Senin (21/2/2022) saat dikonfirmasi via phone.

“Tidak seperti pengakuan penjual yang dikantin. Sebagian dari kejadian tersebut saya juga sudah lupa. Saya juga tidak tahu anaknya sekolah di sini juga,” pungkasnya.

Pernah Dimutasi Sebagai Guru Biasa

Dari informasi yang diperoleh Dialeksis.com dikalangan Kepala Sekolah Jajaran Kementerian Agama (Kemenag) Bireuen, Sebelumnya Mudassir pernah menjabat beberapa kepala sekolah, Karena bermasalah mempertontonkan sikap sering emosi, Ia sempat tidak dimutasi sebagai guru Bireuen. Mudassir baru mendapat promosi sebagai kepala Sekolah beberapa bulan yang lalu. [FAJ]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda