Universitas Syiah Kuala Luncurkan Prodi Teknologi Industri Hasil Perikanan
Font: Ukuran: - +
Reporter : Arn
Wakil Dekan Bidang Akademik FKP USK, Dr. Muhammadar, S.T., M.P. [Foto: for dialeksis.com]
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Syiah Kuala (USK) resmi membuka Program Studi Teknologi Industri Hasil Perikanan (TIHP). Program studi ini menargetkan penerimaan 50 mahasiswa pada tahun akademik pertama.
Wakil Dekan Bidang Akademik FKP USK, Dr. Muhammadar, S.T., M.P., mengatakan bahwa program studi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan sektor perikanan nasional, khususnya di Aceh.
“Mahasiswa akan mempelajari teknologi pengolahan, kualitas dan keamanan pangan, manajemen mutu, hingga bisnis perikanan. Tujuan kami adalah mencetak lulusan yang mampu memberikan nilai tambah pada hasil perikanan,” ujarnya kepada Dialeksis.com saat dihubungi, Selasa (21/1/2025).
TIHP menjadi program studi keempat di FKP USK. Kehadirannya diharapkan menjawab kebutuhan tenaga ahli yang dapat mendorong pengembangan sektor perikanan secara berkelanjutan, inovatif, dan ramah lingkungan.
“Dengan potensi sumber daya perikanan yang besar, program ini akan memberikan pendidikan menyeluruh tentang teknologi pengolahan dan pemanfaatan hasil perikanan untuk meningkatkan daya saing produk perikanan Aceh,” kata Dr. Muhammadar.
Meningkatkan Daya Saing Industri Perikanan
Dr. Muhammadar menegaskan, TIHP juga bertujuan meningkatkan daya saing global sektor perikanan Indonesia.
“Kami ingin lulusan TIHP mampu menciptakan inovasi dan berkompetisi di tingkat internasional. Dengan begitu, mereka dapat menjadi motor penggerak pengelolaan sumber daya kelautan secara optimal di Aceh dan Indonesia,” jelasnya.
Selain itu, FKP USK berencana membuka program studi baru lainnya, yakni Sosio-teknopreneur Perikanan, pada tahun ini. Langkah ini, menurut Dr. Muhammadar, merupakan bagian dari upaya USK mencetak generasi yang tidak hanya kuat secara akademik tetapi juga tangguh secara praktis.
“Kurikulum TIHP mengintegrasikan teori dan praktik dengan dukungan laboratorium modern untuk menunjang pembelajaran. Dengan pendekatan ini, kami berharap lulusan mampu menjawab tantangan dunia kerja,” tambahnya.
Dukungan dan Apresiasi Pemerintah
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, S.Pi., M.Si., menyampaikan apresiasinya terhadap pembukaan program studi baru ini. Menurutnya, TIHP merupakan langkah strategis untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di Aceh.
"Kita sangat mengapresiasi pembukaan prodi baru ini. Hal ini akan sangat mendukung program hilirisasi yang sedang kita galakkan. Dengan hilirisasi diharapkan dapat membuka lapangan kerja lebih banyak dan nilai tambah yang lebih besar," ucap Aliman.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, Aliman, S.Pi., M.Si. [Foto: for dialeksis.com]Aliman menilai, prodi TIHP ini juga akan menjawab kebutuhan SDM pengolahan yang semakin banyak seiring dengan mulai berkembangnya industri pengolahan hasil perikanan di Aceh.
“Pembukaan TIHP oleh USK adalah bukti nyata komitmen pendidikan tinggi dalam mendukung pembangunan daerah. Program ini bukan hanya memberikan peluang bagi generasi muda Aceh untuk berkontribusi di sektor perikanan, tetapi juga menawarkan solusi konkret bagi peningkatan nilai tambah produk perikanan lokal,” ungkapnya.
Aliman juga menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, pemerintah, dan industri.
“Kami akan terus mendorong kolaborasi dengan USK untuk memastikan keberhasilan program ini. Harapannya, TIHP dapat melahirkan inovasi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh,” tutupnya. [ar]