Unsyiah Bina Tujuh Desa di Aceh Besar
Font: Ukuran: - +
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, menandatangani komitmen bersama pada saat launching Desa Binaan Universitas Syiah Kuala yang berlangsung di Masjid Jamik Babussalam, Aceh Besar, Kamis (23/7/2020). [Foto: Humas Unsyiah]
DIALEKSIS.COM | Aceh Besar - Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mencanangkan program desa binaan di tujuh desa yang berada di dua kemukiman Kabupaten Aceh Besar. Tujuh desa tersebut adalah Desa Lamteungoh, Ujung XII, Lampreh, Lambaro, Bada, dan Kaye Lheue yang berada di kemukiman Lamteungoh.
Sementara di kemukiman Lam Ujong, Desa Lamgapang terpilih menjadi salah satu lokasi program tersebut. Peresmian program desa binaan ini dilakukan oleh Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng bersama Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali di Masjid Jamik Babussalam Lamteungoh, Aceh Besar, Kamis (23/7/2020).
Rektor Unsyiah, Prof. Samsul mengatakan, tujuh desa ini menjadi lokasi konsentrasi program Unsyiah untuk meningkatkan taraf kehidupan dan menyejahterakan masyarakat. Dengan sumber daya manusia yang dimiliki Unsyiah, Prof. Samsul berjanji akan membantu masyarakat untuk mengejar ketertinggalan, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. Untuk itu, ia berharap kegiatan ini dapat didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dan perangkat desa.
"Program ini akan berjalan selama dua tahun dan butuh kerja sama dari semua pihak agar berjalan sesuai rencana, sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama," ujar Prof. Samsul.
Ia juga menambahkan, tujuh desa ini merupakan pilot project desa binaan di Kabupaten Aceh Besar. Jika program ini berjalan baik, maka program serupa akan diperluas ke desa-desa lainnya di Aceh Besar. Bahkan, tak tutup kemungkinan program desa binaan ini juga dikembangkan di kabupaten/kota Aceh lainnya. Ia menargetkan selama dua tahun ini, desa yang menjadi lokasi kegiatan dapat mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Perubahan ini diharapkan mampu menyejahterakan masyarakat, sehingga tidak ada lagi warga desa yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Bupati Aceh Besar, Ir. H. Mawardi Ali menyambut baik program yang dicanangkan oleh Unsyiah. Ia menyebutkan program ini sebagai gerakan luar biasa, terlebih lagi di tengah pandemi Covid-19 yang telah mengubah banyak kehidupan masyarakat. Menurutnya, Unsyiah memiliki SDM melimpah dengan berbagai disiplin ilmu. Keunggulan ini harus mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat desa. Ia berharap program ini dapat berjalan sesuai rencana dan manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Sementara itu, ketua panitia yang juga sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Unsyiah, Dr. Drs. Syamsul Rizal, M.Kes menyebutkan ada empat program utama yang akan dilaksanakan selama dua tahun. Keempat program tersebut meliputi implementasi tridarma perguruan tinggi, aktualisasi merdeka belajar/kampus merdeka, diseminasi hasil pengabdian dan inovasi, serta pendampingan program menuju gampong mandiri. Ia berharap dengan pembinaan ini, ketujuh desa tersebut dapat lebih mandiri dan menjadi salah satu desa terbaik di Aceh Besar.
Dalam kesempatan sama, turut diresmikan Masjid Jamik Babussalam Lamteungoh. Hadir para Forkopimda Aceh Besar, ulama, para wakil rektor Unsyiah, para dekan fakultas, dan masyarakat umum. (HU/fer)