kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Unsyiah dan UNS Kerja Sama Wujudkan Kampus Merdeka

Unsyiah dan UNS Kerja Sama Wujudkan Kampus Merdeka

Selasa, 21 Juli 2020 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng melakukan penandatanganan MoU secara virtual antara Unsyiah dengan Universitas Sebelas Maret dalam rangka memperkuat pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, Selasa, (21/7/2020). [Foto: Humas Unsyiah]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala dan Universitas Sebelas Maret (UNS) sepakat berkolaborasi untuk mewujudkan Kampus Merdeka yang telah dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng dengan Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H.,M.Hum secara virtual di Ruang Mini Rektor Unsyiah, Selasa (21/7/2020).

Prof. Jamal mengatakan, sebagai perguruan tinggi yang tunduk pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, maka UNS harus menyiapkan institusinya untuk merealisasikan konsep pendidikan Kampus Merdeka tersebut. 

Hanya saja, hal tersebut tidak bisa dilakukan sendiri tapi harus berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk Unsyiah. Menurut Prof. Jamal, saat ini setiap perguruan tinggi memang harus terbuka jika ingin cepat berkembang, baik terhadap sesama perguruan tinggi, dunia usaha, maupun birokrasi. 

Untuk itulah, Prof. Jamal berharap kerja sama dengan Unsyiah ini harus bisa memberikan pengaruh yang signifikan bagi kedua perguran tinggi ini. 

"Kami sangat berharap kerja sama ini bukan sekadar seremonial saja, tapi bisa melahirkan sesuatu yang nyata. Dalam upaya menciptakan generasi unggul, dan memberikan value added bagi UNS dan Unsyiah," ucapnya. 

Sementara itu Prof. Samsul sangat menyambut baik kesepakatan kerja sama ini. Meskipun sebenarnya kedua perguruan tinggi ini sudah pernah bekerja sama dalam program Erasmus +. Saat itu Unsyiah bersama enam perguruan tinggi lainnya di Indonesia termasuk UNS, telah menandatangani MoU dengan Universite De Limoges asal Perancis. 

"Ada sebuah program Erasmus + yang akan berakhir tahun ini. Semoga setelah itu kita bisa berlanjut untuk melakukan kerja sama dengan berbagai program lainnya," ucapnya. 

Prof. Samsul mengakui, kedua perguruan tinggi ini memiliki keunggulannya masing-masing. Misalnya Unsyiah, yang dua pusat studinya hari ini telah diakui sebagai Pusat Unggulan IPTEK yaitu Pusat Studi Mitigasi dan Bencana (TDMRC) dan Atsiri Research Center (ARC). 

"Kalau UNS dan Unsyiah, bisa bersinergi dengan keunggulannya masing-masing. Tentu ini bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia pendidikan di Indonesia," ucap Rektor. 

Turut hadir mendampingi Rektor Unsyiah dalam kegiatan ini Wakil Rektor IV Dr. Hizir, sementara pimpinan Unsyiah lainnya hadir menyaksikan kesepekatan kerja sama ini secara virtual. (HU/rls)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda