kip lhok
Beranda / Berita / Aceh / Unsyiah Kumpulkan Akademisi Dunia Bahas Isu Pertanian

Unsyiah Kumpulkan Akademisi Dunia Bahas Isu Pertanian

Jum`at, 25 Oktober 2019 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Pembukaan konferensi internasional The 1st International Conference on Agriculture and Bioindustry (ICAGRI) yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Unsyiah. [Foto: Humas Unsyiah]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Universitas Syiah Kuala melalui Fakultas Pertanian (FP) mengumpulkan lebih dari 100 akademisi, peneliti, dan praktisi dari sembilan negara di dunia untuk membahas isu pertanian, pangan, dan bioindustri. Pertemuan ini berlangsung dalam konferensi internasional The 1st International Conference on Agriculture and Bioindustry (ICAGRI), 24-26 Oktober 2019, di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh. Mereka berasal dari Kanada, Australia, Portugal, Jepang, Vietnam, Malaysia, Jerman, Inggris, dan Indonesia. 

Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc. mengatakan, ICAGRI 2019 merupakan platform dan channel yang sangat strategis dan efisien untuk bertukar dan memperkuat kerja sama antarlembaga dan negara dalam mewujudkan gagasan pembangunan pertanian. Terlebih lagi di era revolusi industri 4.0 saat ini, dibutuhkan kerja sama dari berbagai unsur untuk memperkuat peran dalam percepatan inovasi dan teknologi demi mewujudkan ketersediaan pangan yang berbasis kearifan lokal.

"Kami berharap dari konferensi ini konsep pertanian berkelanjutan berbasis komoditas lokal di era revolusi industri 4.0 dapat didiskusikan," ujarnya, Kamis (24/10/2019).

Rektor Unsyiah yang diwakili Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Marwan, optimis pertemuan ini dapat mencapai tujuannya dalam memprioritaskan penelitian kritis di bidang pertanian, bioindustri, serta kesenjangan informasi dan pengetahuan di wilayah global dan spesifik. Ia berharap para akademisi, peneliti, dan praktisi dapat memfokuskan penelitiannya untuk membantu negara dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sebab menurutnya, pembangunan berkelanjutan merupakan strategi yang dapat mendorong pertumbuhan jangka panjang yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat.

"Teknologi dan masyarakat merupakan unsur penting dalam mencapai pembangunan berkelanjutan, karena memiliki potensi besar dalam melakukan perbaikan," ujarnya.

Ketua Panitia, Dr. Dewi Yunita, S.TP., M.Res menambahkan konferensi ICAGRI tahun ini mengusung tema, "Pertanian Berkelanjutan, Pangan, dan Biosistem Berbasis Komoditas Lokal dalam Revolusi Industri 4.0". Dalam konferensi ini, panitia telah menerima 102 paper (makalah) dengan berbagai topik.

Nantinya, paper ini dibagi ke dalam 8 sesi diskusi paralel yang mencakup berbagai isu, seperti pertanian berkelanjutan, bioteknologi pertanian, keanekaragaman hayati, biomaterial dan bioindustri, kehutanan, pengelolaan limbah dan lingkungan, ilmu pengan, pengusaha dan komersialisasi, rantai pasok, dan peternakan.

Hadir sebagai keynote speaker Prof. Indra Gunawan (Adelaide Universiti, Australia), Prof. Miguel Elias (University of Evora, Portugal), Prof. Peiqiang Yu (University of Saskatchewan, Canada), Prof. Makoto Takahashi (Nagoya University, Jepang) dan Dr. Ir. Adi Djoko Guritno, M.Si (Chairman of Indonesian Association of Agro-Industri Technologist, Indonesia). (hu/fer/rls


Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda